BOGOR - Maraknya peredaran beras untuk rakyat miskin (Raskin) di sejumlah wilayah di Bogor, dinilai IPB kalau Indonsesia sedang krisis pangan sehat. Beras busuk ini diterima ratusan warga Ciriung, Kabupaten Bogor.
Pakar Pangan dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB) Purwiyatno Hariyadi menuturkan distribusi beras yang dilakukan pemerintah untuk rakyat miskin kualitasnya semakin rendah dan sudah keterlaluan kalau temuan di Bogor juga terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Menurutnya, kondisi keamanan dan kesehatan pangan di Indonesia sangat memprihatinkan. Terlihat dari banyak temuan kasus pangan yang tidak layak dikonsumsi, namun tetap saja beredar.
"Saat ini menurut saya sudah bisa dikategorikan sebagai krisis pangan sehat. Apalagi ini terjadi pada beras yang merupakan panganan pokok. Hanya saja kita tidak pernah punya definisi krisis. Karena menurut saya definisi krisis itu politik," katanya saat ditemui di Kampus IPB Barangsiang, Bogor, Selasa (8/9/2015).
Dia memaparkan, jika dilihat dari fenomena adanya raskin busuk dan berkutu yang terjadi setiap tahun ini. Seharusnya pemerintah tidak tinggal diam dan kalaupun ada tindakan, sifatnya hanya reaktif berupa penarikan beras kemudian diganti.
Sebelumnya ratusan warga Kelurahan Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor, mengeluhkan beras yang setiap tahun diterima kualitasnya semakin buruk. Bahkan beras yang mereka terima sudah kekuningan, bau busuk, dan terasa pahit jika dimakan.
Heni Puspitawati, 40, yang mengeluhkan kondisi beras yang tidak layak konsumsi mengaku kesal dan susah memprotes ke aparat kelurahan setempat. "Keluarga saya memang sering makan nasi dari raskin. Cuma raskin yang bulan ini rasanya lebih aneh, pahit dan agak berbau," jelasnya.
Sementara, pengurus RW dan juga koordinator penyalur raskin, Zamri menuturkan kondisi beras tak layak konsumsi ini memang sudah terjadi beberapa bulan lalu. "Kalau jelek begini memang sudah dari dulu, tapi baru kali ini rasanya pahit. Makanya kami langsung koordinasi dengan pihak kelurahan," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar