Pemerintah juga perlu membangun sekolah lapang pemuliaan tanaman dan penangkaran benih.
JAKARTA - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa mengatakan, rencana Kementerian Pertanian membangun 1.000 desa mandiri benih dapat menjadi proyek percontohan atau pilot project untuk mewujudkan cita-cita kedaulatan pangan.
Oleh karena itu, kata Dwi, pemerintah perlu segera melaksanakan program itu dan memberikan pendampingan, perlindungan, pemberdayaan dan pengakuan karya petani. Di samping itu, lanjut Dwi, pemerintah juga perlu membangun sekolah lapang pemuliaan tanaman dan penangkaran benih.
Dwi mengatakan, pemerintah perlu juga melibatkan petani dan akademikus yang telah memiliki pengalaman sebagai penyuluh pertanian. "Mereka bisa memberikan sumbangan sangat besar dalam pembangunan pertanian," kata Dwi, di Jakarta, Minggu (29/11).
Menurut Dwi, rencana membangun desa mandiri benih dapat menjadi salah satu cara untuk mewujudkan kedaulatan pangan. "Melalui cara tersebut kebutuhan pupuk dan benih lebih terjamin karena semakin banyak produsen atau bahkan petani sendiri yang menyediakan," ujarnya.
Dwi menjelaskan, Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) memiliki program konservasi dan pengembangan tanaman lokal untuk menyelamatkan dan mengembangkan varietas benih. Program ini melibatkan ribuan petani.
Melalui program itu, kata Dwi, AB2TI berhasil menyelamatkan 430 varietas lokal padi, 42 varietas jagung, 70 varietas kedelai, 72 varietas palawija, 60 varietas hortikultura, 177 jenis tanaman. Salah satu contohnya adalah benih IF8 (Indonesian Farmer No. 8) yang telah digunakan dan terbukti meningkatkan produktivitas sebesar 56 persen.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring mengatakan, anggaran sebesar Rp 190 miliar disiapkan pada tahun 2015 untuk membangun 1.000 desa mandiri benih. Anggaran itu, lanjut Hasil, digunakan untuk menebar benih di 32 provinsi.
Hasil mengatakan, dua provinsi yang mendapatkan alokasi paling besar adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah yang masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp 10,5 miliar. Kedua provinsi itu, lanjut Hasil, diharapkan bisa menjadi daerah produsen benih pangan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, program desa mandiri benih akan sangat membantu petani untuk mendapatkan jaminan suplai benih. Tidak hanya itu, lanjut Amran, petani di setiap daerah diharapkan juga dapat meningkatkan produksinya melalui program ini.
Amran mengatakan, Kementerian Pertanian juga mengajukan anggaran Rp 1,02 triliun pada tahun 2016 untuk subsidi benih padi inbrida, hibrida dan kedelai. Anggaran sebesar itu, kata Amran, bisa digunakan untuk pengadaan benih di atas lahan seluas 4 juta hektare.
http://www.sinarharapan.co/news/read/151130012/desa-mandiri-benih-dukung-kedaulatan-pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar