Sabtu, 26 Desember 2015
Jakarta -Panen raya yang biasanya jatuh pada bulan Maret diperkirakan akan mundur hingga 2 bulan pada tahun 2016 mendatang. Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Perum Bulog dengan para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat pada awal pekan ini.
"Senin (21 Desember 2015) kemarin kami (Bulog) kumpul dengan 250 mitra kerja kami di Jawa Barat. Ketua KTNA provinsi, kabupaten, hadir semua. Kita diskusi tentang perkiraan-perkiraan panen di tahun 2016. Menurut mereka ada pengunduran panen 2 bulan, berarti diprediksi panen pertama bulan Maret, panen raya April-Mei. Biasanya Maret sudah panen raya," ungkap Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu, kepada detikFinance di Jakarta, Sabtu (26/12/2015).
Wahyu menuturkan, sebagian besar Jawa Barat saat ini bahkan belum memasuki musim tanam. Jawa Barat merupakan sentra produksi beras ke-2 terbesar di Indonesia setelah Jawa Timur. Dengan perhitungan jarak antara tanam dan panen padi adalah 3 bulan, maka Jawa Barat baru mulai musim panen pada Maret 2016 dan panen raya pada April-Mei 2016.
"Sebagian besar petani di Jawa Barat, menurut informasi yang saya dapat dari Ketua KTNA setempat, belum mulai tanam. Ada yang dari Subang, Karawang, Bandung, bilang panen mundur kira-kira 2 bulan," ujarnya.
Dengan mundurnya panen raya pada 2016, berarti musim paceklik pada awal tahun bakal makin panjang. Ketua Umum Persatuan Pedagang Beras dan Penggilingan Padi (Perpadi) yang juga mantan Dirut Perum Bulog, Sutarto Alimoeso, memperingatkan pemerintah bahwa puncak paceklik padi yang biasanya setiap tahun terjadi pada Januari-Februari bisa menjadi Januari-Maret di awal 2016 nanti.
Penyebabnya ialah el nino yang membuat musim tanam mundur. Harusnya tanam besar dilakukan pada bulan Oktober. Tetapi sangat minimnya curah hujan di Oktober lalu membuat para petani, terutama yang sawahnya tadah hujan alias mengandalkan air dari hujan, tak bisa menanam.
"Kalau normal puncak paceklik itu Januari-Februari, kalau sekarang bisa sampai bulan Maret," ujar Sutarto saat dihubungi detikFinance, beberapa waktu lalu.
Pria yang juga mantan Dirjen Tanaman Pangan Kementan ini menambahkan, panen di bulan Februari 2016 akan lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya karena mundurnya musim tanam. Hal inilah yang membuat puncak paceklik diperkirakan bertambah 1 bulan. "Ini harus diantisipasi oleh pemerintah," tutupnya.
(hns/hns)
http://finance.detik.com/read/2015/12/26/102051/3104487/4/panen-raya-padi-di-2016-diprediksi-mundur-2-bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar