Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Petani di Desa Tanjung Buka SP 2, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, bakal memiliki penghasilan minimal Rp 60 juta per tahun, atau Rp.5 juta per bulannya.
Hal itu diungkapkan Prof Robiyanto Hendro Susanto dari Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, yang juga tergabung di Forum Kedaulatan Pangan, Energi dan Lingkungan, dalam acara panen raya di lokasi tersebut, Senin (7/3/2016).
Daerah SP 2 di Bulungan Provinsi Kaltara ini kata dia, mirip dengan sebuah lokasi di Sumatera Selatan yang hasil gabah keringnya di musim tanam I kini mencapai 7 ton per hektar, musim tanam II 5 ton per hektar, dan musim tanam III (jagung) 7 ton per hektar.
"Jadi total pendapatan petani di daerah rawa seperti ini bisa Rp.60 juta per hektar per tahun," kata Guru Besar Bidang Manajemen Air dan Lahan Pasang Surut tersebut.
Dia meyakini, wilayah yang menjadi Food Estate atau kawasan pangan terpadu di Kabupaten Bulungan ini nantinya dapat menjadi sentra beras atau lumbung padi di wilayah Provinsi Kalimantan Utara dalam 5 tahun ke depan.
Dalam dua tahun di awal ini, kata dia, target yang ingin dicapai masih menaikkan produksi gabah kering di SP 2 dari semula sekitar 3 ton per hektar menjadi 5 ton per hektar.
Janji ini menurutnya bukan tanpa alasan. Setelah melihat kondisi tanah, potensi pasang surut, dan terpenting besarnya dukungan Pemprov Kaltara dan Pemkab Bulungan, hal itu bisa dengan cepat dicapai.
Apalagi bersamanya saat ini, juga ada sebanyak 20 orang ahli dan pejabat terkait yang akan memberikan dukungan program tersebut.
"Ini akan menjadi lumbung pangan Kaltara," kata pria yang sudah menggeluti pertanian di lahan pasang surut sejak tahun 1993 tersebut. (*)
http://kaltim.tribunnews.com/2016/03/07/penghasilan-petani-di-daerah-ini-diyakini-bakal-minimal-rp-5-juta-per-bulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar