Rabu, 20 Juli 2016
MALANG, KOMPAS — Saat musim panen, petani diarahkan untuk bisa menyisihkan keuntungan untuk investasi. Investasi tersebut bisa dimanfaatkan saat petani kembali membutuhkan modal pada masa tanam berikutnya atau untuk kepentingan jangka panjang.
Petani Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diajak menabung emas oleh PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah Pegadaian XII Surabaya, Selasa (19/7). Pegadaian menyasar petani menjadi nasabah karena menilai potensi petani cukup besar. Saat itu adalah masa panen padi bagi petani Gondowangi.
"Potensi petani, terutama pada musim panen, sebenarnya sangat besar. Jika mereka bisa menyisihkan sedikit penghasilannya untuk tabungan, investasi itu bisa digunakan untuk kegiatan produktif lainnya," kata Kepala Kantor Wilayah Pegadaian XII Surabaya Ngadenan.
Petani diajak menabung Rp 50.000 per orang sebagai tabungan awal dengan hadiah gula 1 kilogram (kg). Mereka akan langsung memperoleh tabungan emas 0,01 gram. Berikutnya, mereka bisa menabung hanya dengan Rp 5.000 sekali menabung. Hari itu, setidaknya 60 petani Gondowangi mendaftar menjadi nasabah Pegadaian.
Tambahan nasabah petani tersebut diharapkan bisa memenuhi target 1 juta nasabah Pegadaian di Jatim pada tahun ini. Saat ini nasabah Pegadaian Jatim 950.000 orang.
Kepala Desa Gondowangi Danis Setya Budi Nugraha mengatakan, "Biasanya saat panen, petani bisa membeli aneka barang yang mungkin tidak dibutuhkan. Hasil kerja keras selama ini bisa habis sesaat untuk kepentingan konsumtif. Dengan diajari menabung seperti ini, petani dan orang-orang desa bisa belajar untuk menabung."
Kerja sama antara Pemerintah Desa Gondowangi dan Pegadaian ini, menurut Danis, hanya langkah awal. Kedua belah pihak sedang menggarap badan usaha milik desa (bumdes) bidang pertanian atau semacam Perum Bulog di desa itu. Bumdes ini akan membeli padi milik petani dengan harga cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga beli di pasar dan akan menjualnya kembali untuk memenuhi kebutuhan warga setempat dengan harga lebih murah.
"Bumdes masih akan mendapat untung dari nilai yang didapat dari hasil memangkas peran tengkulak. Hasil memangkas peran tengkulak ini sudah bisa menghidupi bumdes," katanya.
Warga Desa Gondowangi 8.200 jiwa. Sebanyak 380 jiwa di antaranya adalah petani pemilik lahan. Sebanyak 200-an jiwa merupakan petani penggarap sawah. Pertanian di desa tersebut sebagian besar adalah pertanian padi.
Di Jawa Tengah, Bank Jateng menggandeng tenaga penyuluh di sektor pertanian, perikanan dan perkebunan. Tujuannya agar tenaga penyuluh mampu melakukan pendampingan terhadap program penyaluran kredit program Mitra 02 di sejumlah daerah di Jateng. Dengan demikian, target kredit program Mitra 02 sebanyak 10.000 pelaku usaha kecil dapat tercapai.
Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno di Semarang mengatakan, tujuan program kredit dengan bunga 2 persen per tahun ini untuk mengentaskan keluarga miskin. (DIA/WHO)
http://epaper1.kompas.com/kompas/books/160720kompas/#/21/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar