Minggu, 04 Oktober 2015
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setahun sudah Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan dengan usungan janji Trisakti dan Nawacita-nya. Dalam rentang waktu dua belas bulan, kinerja Jokowi-JK semakin kabur dari citra Trisakti dan Nawacita.
Direktur Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan mengatakan, seharusnya Nawacita memiliki peranan memperkuat negara dalam berbagai aspeknya. Nawacita Jokowi mestinya direalisasikan sebagai koreksi dan kritik terhadap kinerja pemerintahan sebelumnya yang dianggap neo-liberal.
"Nawacita itu satu hal, mengoreksi pemerintahan kerja SBY yang noelib. Enggak ada yang lain. Kritiknya bagaimana Nawacita itu mengecam sepuluh tahun kerja Pemerintahan SBY karena Neolib, melepaskan kebijakan seluruhnya pada pasar. Nah sekarang sama saja. Dengan menjadikan korporet berkuasa. Ini enggak ada kelihatan memanjakan rakyat. Ini sebenarnya sudah melanggar Nawacita," kata Syahganda dalam diskusi di Jakarta bertema "Paket Ekonomi Nendang Apa?" di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (4/9/2015).
Syahganda menyatakan bahwa buntut dari kebijakan Neolib Jokowi terlihat dari upaya paket ekonomi yang dikeluarkannya. Menurutnya, kebijakan deregulasi dalam dua paket Jokowi mengindikasikan lemahnya kedaulatan pemerintah dengan memberikan keluasan peran bagi korporasi.
Syahganda mengingatkan ada konsekwensi yang membahayakan jika deregulasi yang menjadi kebijakan Jokowi itu tidak termenej dengan baik. kebijakan Deregulasi itu dapat ditunggangi para mafia.
"Bukan saya tidak setuju Deregulasi. Tapi bukan deregulasi habis-habisan begitu. Selain kita makin liberal, karena negara kita banyak mafianya. Nanti kita ditunggangi mafia-mafia itu," tandasnya. (iy)
http://www.teropongsenayan.com/18189-nawacita-jokowi-harusnya-jadi-kritik-10-tahun-pemerintahan-sby-yang-neolib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar