Minggu, 17 Januari 2016
Jakarta - Perum Bulog menyiapkan sejumlah strategi untuk mempermulus penyerapan beras dari dalam negeri untuk tahun ini, di antaranya mengusulkan penerapan harga pembelian pemerintah (HPP) fleksibilitas. Perusahaan pelat merah tersebut menargetkan penyerapan beras dari dalam negeri minimal sebesar 3,9 juta ton tahun ini. Penyerapan itu dari pengadaan melalui jalur subsidi (public service obligation/PSO) sebanyak 3,2 juta ton dan jalur komersial 700 ribu ton.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan, untuk mengejar target penyerapan beras dari dalam negeri, Bulog sedikitnya melakukan empat hal yang berada dalam kendali BUMN tersebut. Pertama, melakukan pemetaan potensi panen di seluruh Indonesia. Kedua, melakukan pembinaan kepada mitra kerja yang saat ini mencapai 3.906 di seluruh Indonesia, mitra kerja tersebut memproduksi gabah menajdi beras. Ketiga, memperbanyak satuan kerja pengadaan gabah di daerah melalui kerja sama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) maupun kelompok tani seluruh Indonesia. "Keempat, Bulog melakukan perbaikan infrastruktur yang ada serta memperkuat kerja sama sewa infrastruktur dengan pihak ketiga," kata dia ketika dikonfirmasi Investor Daily di Jakarta, Minggu (17/1) malam.
Upaya lain yang dilakukan Bulog namun untuk faktor yang berada di luar kendali BUMN itu, kata Wahyu, adalah mengusulkan penerapan fleksibilitas HPP sebesar 10-12% kepada pemerintah. Usulan tersebut telah disampaikan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution dan kini masih dalam proses pembahasan. “Faktor di luar kendali lainnya adalah cuaca, kami berharap cuaca bisa bersahabat sehingga peningkatan produksi bisa optimal,” kata dia.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/342159-ini-cara-bulog-permulus-penyerapan-beras-petani.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar