Sabtu, 26 April 2014
MUNGKID (Krjogja.com) - Sejumlah pupuk bersubsidi di Kabupaten Magelang sulit diperoleh. Kondisi ini membuat petani harus pasrah memakai pupuk apa saja yang tersedia, atau membuat pupuk kandang sendiri.
Sodikin, salah seorang pengecer pupuk di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang mengatakan, kelangkaan pupuk saat ini terjadi pada urea, Phonska, ZA, dan Petroganik. Sebelumnya sempat langka pada akhir tahun 2013, namun kembali lancar pada Januari-Februari 2014. Sayang mulai Maret 2014 hingga sekarang, urea kembali menghilang di pasaran. Dalam dua bulan terakhir, hal serupa juga terjadi pada Petroganik.
Pada kondisi normal, pasokan urea yang ia terima mencapai delapan ton per bulan. “Padahal, pada pengalaman sebelumnya, saat urea langka, petani biasanya akan beralih pada Petroganik. Namun kini semua hilang,” katanya, Jumat (25/04/2014).
Hal serupa juga dirasakan oleh Siti Matonah, salah seorang pengecer pupuk di Kecamatan Muntilan. Kelangkaan urea yang terjadi saat ini, membuatnya terpaksa berkali-kali mengecewakan pembeli. “Karena sulit memastikan kapan menerima pasokan, banyak titipan uang untuk pemesanan urea terpaksa saya kembalikan kepada pelanggan,” ujarnya.
Keduanya berharap, pemerintah segera mengatasi kelangkaan pupuk kimia bersubsidi yang entah lari kemana. “Semoga saja pemerintah cepat merespon kelangkaan ini. Karena kalau dibiarkan, kami tidak tahu bagaimana kondisi tanaman kami kedepan,” pintanya. (Bag)
http://kr.co.id/read/213722/pupuk-bersubsidi-lari-ke-mana.kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar