Jumat, 30 Oktober 2015
TEMANGGUNG (KRjogja.com) - Target penyerapan beras tahun 2015 sebesar 60.000 ton oleh Perum Bulog Sub Divre Wilayah V Kedu diperkirakan tidak akan tercapai karena minimnya penyerapan beras yang rendah di musim kemarau.
Kepala Perum Bulog Sub Divre Wilayah V Kedu, Imron Rosidi, Jumat (30/10/2015) mengatakan sejak Januari hingga akhir Oktober ini, beras yang terserap ke gudang Bulog berkisar 43.000 ton. Serapan beras itu terdiri dari beras medium dan premium. "Penyerapan beras terus mengalami penurunan, kini kemampuan penyerapan hanya kisaran 0-50 ton per hari, dari sebelumnya 500-700 ton beras per hari, " katanya.
Menurut Imron di Oktober ini terkadang beberapa hari tidak ada penyerapan beras sama sekali, karena sulit mendapatkan beras ditingkat petani. Sedangkan tidak tercapainya target penyerapan beras selama satu tahun ini karena beberapa faktor, diantaranya di awal tahun, Perum Bulog masih belum banyak melakukan penyerapan lantaran Harga Pokok Pembelian (HPP) baru ditetapkan pada Bulan Maret.
"HPP lama masih jauh di bawah harga beras di pasaran. Kondisi ini membuat aktivitas penyerapan terganggu."
Lalu, terusnya setelah musim panen habis, datang musim kemarau, dan dimusim ini hampir tidak ada panen dan tidak ada pula kegiatan tanam oleh petani karena ketersediaan air tidak cukup. Kondisi ini kemungkinan akan berlangsung hingga Januari 2016. " Kemungkinan penyerapan beras kembali lancar pada tahun depan, 2016 setelah panen, sehingga penyerapan beras kita memang tidak bisa sesuai target " katanya. (Osy)
http://krjogja.com/read/279445/penyerapan-beras-bulog-meleset.kr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar