PALU. Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tengah tetap akan menggunakan standar harga pembelian pemerintah (HPP) membeli beras petani pada musim panen 2016 ini.
"Hingga kini belum ada HPP beras baru yang ditetapkan pemerintah," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog setempat, Abdul Gani Kanae di Palu, Kamis.
Ia mengatakan HPP beras lama sesuai dengan Inpres Nomor 5 Tahun 2015 tentang harga beras pembelian oleh Bulog ditetapkan sebesar Rp 7.300/kg.
Sepanjang belum ada HPP baru, tentu Bulog di daerah, termasuk di Sulteng masih mengacu kepada HPP 2015 dalam membeli beras petani.
Menurut dia, sedikit akan menyulitkan Bulog untuk membeli produksi petani yang selama ini banyak diserap para pedagang dari luar daerah.
Apalagi, kata dia, harga beras di tingkat produsen saat ini masih jauh diatas HPP, meski sudah turun.
Sekarang harga beras di penggilingan-penggilingan padi di wilayah Sulteng masih di atas HPP yakni berkisar Rp 8.500-Rp 9.000/kg.
Sebelumnya harga beras di tingkat produsen mencapai Rp 9.500/kg.
Dengan HPP lama ditetapkan pemerintah Rp 7.300/kg, Bulog akan sulit bersaing dengan pedagang luar membeli beras petani.
"Tapi kita tetap optimistis bisa membeli beras petani pada panen musim tanam pertama yang akan berlangsung sekitar April 2016," katanya.
Pada musim panen (MP) 2016 ini, Bulog Sulteng menargetkan pembelian beras di daerah itu sebanyak 42.000 ton yang terdiri 40.000 ton PSO dan 2.000 ton komersil.
Kebutuhan penyaluran di Sulteng setiap tahunnya mencapai sekitar 40.000 ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar