Minggu, 31 Januari 2016
BERITAPLATMERAH.COM-JAKARTA-Rahman Sabon Nama Ketua Umum APT2PHI kepada Plat Merah mengatakan(28/1- 2016) , bahwa kinerja Kabinet yang membidangi pangan khususnya kinerja pengamanan HD amat buruk. “Dirinya menilai, Kementrian Perdagangan, Kementrian Pertanian dan Bulog amat buruk,dan lamban dalam mengambil keputusan.
“Rahman Mengatakan,Kemendag,Kementan dan Bulog , sangat lamban dalam menetapkan Harga Dasar /HD harusnya HD sudah ditetapkan sejak Desember 2015,akhirnya petani padi terus-terusanan yang menjadi korban dan hidupnya tetap melarat.
Buruknya kinerja Kemendag,Kementan dan Bulog /pemerintah akan membawa kerugjan bagi petani dan seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah,karena pemerintah membawa misi untuk kepentingan publik.Untuk mengatasi stok nasional pemerintah tahun 2016 ini, pemerintah harus mempertegas komitmennya dalam membantu petani dalam Jaminan Harga Dasar.Buruknya kinerja lembaga pemerintah di bidang pangan tersebut sudah terjadi tahun 2015 , seperti Harga HD rendah akhirnya Bulog gagal menyerap pembelian gabah dan beras petani sehingga pemerintah terpaksa harus mengimpor 2,5 juta ton beras asal Veitnam,Thailand dan Pakistan.
Sebagai Ketum APT2PHI (Asosiasi Pedagang dan Tani Tanaman Pangan dan Holtikulura Indonesia)pada saat melakukan kunjungan kerja Sabtu ( 23/1-2016 ) dengan petani di Ngawi Jatim dan Sragen Jateng,mengatakan bahwa tanaman padi di kedua daerah ini cukup nenggembirakan untuk panen Maret- Mah 2016 saya melihat dilapangan sangat bagus, apabila ditopang komitmen pemerintah untuk melindungi petani dengan HD tahun 2016.
“Tambah Rahman,” sekarang HD belum ditetapkan pemerintah harusnya,”Kalau HD ditetapkan pada musim tanam ini ,nanti akan berakibat buruk pada penyerapan pembelian oleh Bulog ,karena kemungkinan dana pengadaan gabah/beras untuk Bulog baru akan disetujui bulan Pebruari sehingga pencairannya baru dilakukan pada akhir Maret 2016,dan efektif penggunaan anggarannya perkiraan saya baru bisa digunakan pada pertengahan April 2016, padahal Panen Raya berakhir bulan May,maka saya bisa pastikan kantor Kementan dan Bulog gagal lagi menyerap pembelian beras/gabah petani untuk cadangan stok nasional,akhirnya pemerintah harus menguras devisa negara untuk impor beras tahun 2016 akibat dari kegagalan kinerja buruk dari Kementrian pertanian,Kementrian Perdagangan dan Bulog ,kasihan Presiden Joko Widodo punya komitnen tulus merealisasikan Nawacita untuk kesejahteraan rakyat dan petani dlm rangka swasembada untuk ketahanan dan kemandirian pangan jadi terhambat.
“Rahman menyarankan ,Seharusnya pemerinahan Jokowi bisa menolong petani padi agar kenaikan Harga Dasar untuk komoditas padi yang dapat dinikmati petani pada musim Panen Raya Maret-May 2016 ini ,bisa ditetapkan dengan HD pada patokan 14 % diatas FOB harga beras Luar Negeri dan juga harus memperhatikan biaya produksi dan inflasi,pemerintah harus membawa petani padi untuk menikmati hasil panen tahun ini,apalagi telah berlakunya pasar bebas Asean seperti sekarang harus hati hati dalam penetapan HD untuk Gabah/Beras harus bertujuan untuk menolong petani padi,penggilingan padi dan pedagang pangan UKM jangan sampai hanya dinikmati oleh para pedagang importir/pencari rente,bukan murni pedagang beras di PIC dan pedagang beras tradisional di Indonesia.
http://beritaplatmerah.com/kementankemendag-dan-buloglamban-dalam-menetapkan-harga-dasar-gabah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar