Rabu, 12 Maret 2014
Merdeka.com - Dengan predikat negara agraris dan maritim, Indonesia dikenal kaya akan potensi sumber daya alam. Mulai dari tanaman, buahan, sayuran sekaligus hasil laut. Namun untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, Indonesia mengandalkan impor dari negara lain.
Salah satunya untuk komoditas kedelai. Bukan rahasia lagi bahwa ketergantungan Indonesia akan kedelai impor belum terselesaikan. Bahkan, masalah kedelai impor sempat membuat orang nomor satu di Republik ini marah besar.
Indonesia masih harus mengimpor kedelai dari negara lain. Bahkan impor kedelai ini datang dari negara miskin seperti Ethiopia. Impor kedelai dari Ethiopia tidak hanya terjadi tahun ini. Tahun lalu, pada periode Januari-Desember 2013, jumlah kedelai yang diimpor Indonesia dari Ethiopia dengan nilai USD 2,6 juta.
Dikutip dari data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) impor kedelai selama Januari 2014 mencapai USD 86 juta dengan volume mencapai 149.000 ton. Kedelai yang datang dari Ethiopia pada Januari 2014 mencapai 694 ton dengan nilai USD 347.000.
Impor kedelai tidak hanya datang dari negara tersebut. Indonesia juga masuk daftar langganan kedelai dari Amerika Serikat. Amerika merupakan negara pengekspor kedelai terbesar ke Indonesia. Nilai impor kedelai dari Negeri Paman Sam tersebut mencapai USD 84 juta dengan volume impornya mencapai 146.000 ton.
Selanjutnya Indonesia mengimpor kedelai dari Ukraina. Impor dari negara yang sedang mengalami gejolak politik tersebut volumenya mencapai 1,5 juta ton dengan nilai impor mencapai USD 783.000.
Indonesia juga mendatangkan kedelai dari Malaysia. Volume impor dari Malaysia tersebut mencapai 1,1 juta ton dengan nilai USD 759.000.
http://www.merdeka.com/uang/indonesia-impor-kedelai-dari-negara-miskin-ethiopia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar