Selasa, 18 Maret 2014
METROSIANTAR.com, SIMALUNGUN – Petani padi di Kecamatan Bandar berharap agar pupuk subsidi tidak langka seperti terjadi beberapa bulan lalu. Sebab jika kembali langka, maka biaya yang dikeluarkan semakin tinggi karena harus membeli pupuk non subsidi.
Edi Sinaga (36), warga Huta I, Kelurahan Pematang Bandar mengaku, musim tanam beberapa waktu lalu mereka kesulitan mencari pupuk subsidi. Padahal saat itu sudah memasuki pemupukan pertama karena tanaman padi sudah berusia 14 hari.
“Kalau padi dua kali pemupukan. Pertama usia 14 hari dan pemupukan kedua usia 32-33 hari. Waktu pertama kami kesulitan mendapatkan pupuk. Sekarang memasuki pemupukan kedua mudah-mudahan tidak langka lagi,” katanya.
Dia menyebutkan, pupuk yang biasa d gunakan jenis phonska dibeli Rp125 ribu per karung berat 50 Kg. Hal senada diakui Syahpudin (47). Menurutnya, jika pupuk kembali langka maka biaya perawatan padi semakin tinggi.
Terpisah, Kepala Unit Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Pematang Bandar Isaq Ansari saat ditemui mengaku sempat terjadi kelangkaan pupuk di daerah itu. Hal tersebut terjadi karena adanya pendataan ulang dilakukan distributor sehingga distribusi mengalami keterlambatan.
“Ada keterlambatan pendaftaran, jadi terlambat penyalurannya. Dalam setahun biasanya dua kali penyaluran pupuk ke Pematang Bandar,” katanya. Dia menyebutkan, pihaknya akan terus mengatasi permasalahan soal pertanian, terutama masalah pupuk subsidi.
Ansari meminta, supaya para petani dapat terlibat langsung saat dilakukan penyusunan Rencana Defenitif Kebutuhan kelompok Tani (RDKK).
“Terkadang pengurus Kelompok Tani (Kotan) sulit saat diminta membicarakan RDKK. Padahal saat penyusunan yang penting, supaya diketahui berapa kebutuhan pupuk subsisi di daerah masing-masing,” ujarnya.
Dia menambahkan, di daerahnya hanya ada satu distributor yakni KUD Kandangan. “Hanya KUD Kandangan distributor kita. Kita sudah berupaya memberikan yang terbaik, supaya tidak terjadi keterlambatan penyaluran pupuk,” ujarnya. (lud/spy)
http://www.metrosiantar.com/petani-berharap-pupuk-subsidi-tidak-langka/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar