18 November 2013
SEMARANG - Penerima manfaat kartu petani yang menjadi program unggulan Gubernur Ganjar Pranowo ternyata hanya 0,69% atau 30 ribu dari total keseluruhan 4.290.000 rumah tangga petani di Jateng.
Tentu saja jumlah penerima kartu menimbulkan kecemburuan dari petani.
Anggota Komisi B DPRD Jateng, Istajib AS menyatakan, kebijakan kartu petani semestinya bersifat populis dan tidak hanya difokuskan kepada penerima manfaat.
”Gubernur harus berhati-hati saat mengeluarkan kebijakan kartu petani, apalagi itu tidak hanya sekadar kartu tetapi banyak manfaat lainnya. Kalau bisa diberikan ke semua petani akan lebih bagus, tapi kalau hanya sekian persennya akan berpotensi timbulkan kecemburuan di kalangan petani,” kata Ketua Fraksi PPP DPRD Jateng itu.
Istajib menjelaskan, jumlah rumah tangga tani itu merupakan hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng per Mei lalu. Dari jumlah 4.290.000 rumah tangga tani, sekitar 2.700.000 di antaranya merupakan petani perkebunan seperti tebu, cengkih, karet, dan kopi, sedangkan sisanya petani umum.
Anggaran
Menurut Istajib, jika gubernur berniat menyejahterakan petani semestinya semua rumah tangga tani di Jateng bisa diperhatikan. ”Akan lebih baik jika pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran untuk pertanian, dan hal itu bisa dirasakan keseluruhan petani,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gubernur akan meluncurkan 30.000 kartu petani perkebunan, khususnya pertanian bidang tebu. Peluncuran kartu petani ini akan dilaksanakan berbarengan dengan puncak peringatan Hari Perkebunan Nasional 2013 di kebun Tlogo Plantation Resort, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, pada 10 Desember mendatang.
Istajib juga mengungkapkan, jika diperbandingkan hanya untuk petani tebu, jumlah penerima manfaat kartu itu mencakup 10 persen dari total 300.000 petani tebu se-Jateng.
Menurut Ganjar, kartu petani ini multiguna, pada tahap awal akan dimanfaatkan untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi penerimanya.
Setelah itu, kartu bisa dijadikan acuan untuk memberikan peralatan atau sarana prasarana produksi (saprodi).
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan Jateng Tegoeh Wynarno Haroeno menyatakan, kartu petani perkebunan menggunakan konsep single identity number.
”Fungsinya multiguna karena dapat terintegrasi dengan KTP dan ATM, kartu ini mendata nama petani perkebunan, jenis usaha, komuditas, besaran produksi, harga jual, dan lain sebagainya,” jelasnya. (J17,H68-90)
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/11/18/243495/Kartu-Petani-Tak-Merata
salam kenal.... bila berkenan berbagi berita pro petani di http://desamerdeka.co.id .. salam hormat
BalasHapusAku harus bersaksi tentang perbuatan baik dari Ibu Amanda Amanda Badan Kredit. Saya Husnah dan saya mengambil waktu saya keluar untuk bersaksi Ibu Amanda karena dia akhirnya menawarkan saya.
BalasHapusSaya dan suami saya masuk ke utang yang sangat besar dengan Bank dan kami mencari pinjaman dari perusahaan pinjaman yang berbeda tetapi semua datang ke sia-sia. sebaliknya mereka membawa kita ke dalam lebih banyak utang meninggalkan kami bangkrut sampai saya datang di kontak dengan Ibu Amanda, yang menawarkan pinjaman. Sekarang kita telah akhirnya menetap utang kami dan memulai bisnis baru dengan uang yang tersisa dari pinjaman. Anda dapat menghubungi dia hari ini untuk pinjaman apapun dan jumlah.
Hubungi Ibu Amanda melalui salah satu email berikut. amandaloans@qualityservice.com atau amandarichardson686@gmail.com atau Anda dapat menghubungi saya melalui email saya untuk arahan lebih lanjut ikmahusnah@gmail.com