Selasa, 21 Januari 2014
KBRN, Surabaya : Upaya mengurangi ketergantuan para petani terhadap penggunaan pupuk kimia disiasati dengan mengurangi volume pupuk subsidi yang digagas kementrian pertanian. Meski menurut Ihsanudin, pengamat pertanian Univerrsitas Trunojoyo pengurangan subsidi tersebut akan mengubah sistem penanaman ke arah organik, namun tentu dibutuhkan pengalihan subsidi terhadap sarana pertanian yang lain. Pengurangan sebesar 18 triliun rupiah itu nantinya dikatakan Ihsanudin bisa dialih fungsikan dalam pemberian benih.
"Dengan adanya peralihan, mekanisme penanaman dengan menggunakan pupuk organik diakui Ihsan akan terjadi diferensiasi produk," ujarnya.
Penggunaan pupuk kimia yang semula digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pada masa orde baru lalu, kini harus beralih menjadi organik tentu dikatakan ihsanudin harus dimbangi dengan harga yang layak bagi para petani.
"Padahal di sejumlah negara seperti India, Thailand dan China pemberian subsidi pupuk justru ditingkatkan setiap tahunnya mengingat target produktivitas sektor pertanian yang harus dicapai di masing-masing negara," ungkap Ihsanudin. (Sary/Rio)
http://rri.co.id/index.php/berita/87043/Kementan-Kurangi-Subsidi-Pupuk-Untuk-Minimalisir-Ketergantungan-Pupuk-Kimia#.Ut8B8_uyTIU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar