Senin, 6 Januari
Curah Hujan Memicu Hama Padi Berkembang
BANYUMAS, KOMPAS — Curah hujan tinggi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan selama beberapa pekan terakhir memicu serangan hama wereng batang coklat di sejumlah areal pertanian padi di Kabupaten Banyumas dan Cilacap. Sedikitnya 915 hektar sawah terserang hama wereng dan sebagian di antaranya dinyatakan puso.
Kepala Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Dinas Pertanian Jawa Tengah Wilayah Banyumas Tri Gunawan, Minggu (5/1), mengatakan, dalam kondisi curah hujan yang cukup tinggi tingkat kelembaban tanah akan semakin tinggi sehingga memengaruhi peningkatan pertumbuhan bakteri, termasuk perkembangbiakan wereng batang coklat.
Berdasarkan data LPHP Banyumas, hingga akhir Desember wereng masih menyerang sekitar 330 hektar sawah di Banyumas dan 33 hektar di antaranya dinyatakan puso. Sementara di Cilacap, wereng menyerang areal pertanian seluas 585 hektar dan 7 hektar di antaranya puso.
Warna padi yang terserang wereng berubah mengering kuning kecoklatan. Pada tanaman yang sudah mulai berbulir, bulir padi juga gabuk atau kosong.
Suwardiman (45), petani Desa Ciberung, Kecamatan Ajibarang, mengatakan, sebagian dari lahan padi seluas 1 hektar yang digarap kini sudah mulai mengering setelah diserang hama wereng. ”Tinggal sepertiga yang masih coba saya selamatkan. Saya rutin menyemprot pestisida setiap tiga hari sekali,” ucapnya.
Petani Desa Ajibarang Wetan, Kecamatan Ajibarang, Tisno Jawardi (51), mengeluhkan serangan wereng semakin meluas dalam waktu singkat sejak awal tahun. Bahkan, selain wereng, tanaman padi berusia sekitar 45 hari di sawah seluas 500 meter persegi miliknya juga diserang hama belalang.
”Kalau sampai tidak bisa diselamatkan lagi, saya merugi jutaan rupiah. Apalagi, harga obat pestisida juga semakin mahal,” ujarnya.
Lokalisasi serangan
Ketua Forum Komunikasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (FKP4S) Kabupaten Banyumas Muthohar mengatakan, curah hujan yang tinggi selama musim hujan sangat mendukung hama wereng dan penyakit berkembang. Ia menyarankan supaya serangan wereng dilokalisasi sehingga tidak menyebar ke hamparan sawah lain.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah Suryo Banindro membenarkan, sepanjang musim hujan hingga akhir Desember 2013 tidak kurang 17.713 hektar lahan tanaman padi di 10 kabupaten di Jawa Tengah kebanjiran. Lahan padi seluas 3.669 hektar dinyatakan puso alias gagal panen.
Lahan terluas yang kebanjiran berada di Kabupaten Kebumen, yaitu 9.353 hektar, dan Purworejo 7.021 hektar. (GRE/WHO)
http://epaper.kompas.com/kompas/books/140106kompas/#/22/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar