Senin, 10 Februari 2014
INDRAMAYU– Seluas 33.933 hektare (ha) areal pertanian di Kabupaten Indra ma yu mengalami puso atau gagal panen akibat banjir yang melanda kawasan ini.
Areal tanaman padi yang meng - alami puso, mayoritas di se bab - kan persemaian yang mem bu - suk dan tidak dapat dise la mat - kan pascabanjir. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indra - mayu Firman Muntako meng a - ta kan, hingga awal bulan ini, seluas 49.019 ha areal tanaman padi terendam banjir. Jumlah itu terdiri dari ta - naman padi berusia 5-75 hari seluas 48.738 ha dan persemaian seluas 15.086 ha. Namun, dari tanaman padi seluas 48.738 ha, sebanyak 33.933 ha tidak bisa di se la - matkan sehing ga meng alami puso.
“Tanaman padi yang puso secara otomatis harus dila ku - kan tanam ulang dan tidak dapat diselamatkan,” kata Fi r - man, kemarin. Dia menambahkan, tanam ulang yang dilakukan para petani akan membuat masa pa - nen raya untuk musim tanam rendeng yang biasa dilakukan pa da musim hujan mundur. Pa - nen yang biasanya meng alami puncak pada Maret dan April, diperkirakan baru terjadi pada Mei atau Juni. “Panen raya juga diprediksi akan mundur, karena banyak petani yang mengalami gagal panen,” jelasnya.
Sutarjo, 43, petani asal Desa Panyingkiran Kidul, Ke ca mat - an Arahan, Kabupaten In dra - mayu mengaku merugi hingga Rp7 juta karena areal tanaman padinya membusuk akibat banjir. “Modal saya habis, saya ha - rus hutang ke orang lain dulu agar bisa menanam padi lagi,” ungkapnya. Sementara itu pengadaan beras untuk memenuhi target prognosa 2014, telah dibuka Bulog Sub Divre Indramayu. Namun, banjir yang meng aki - bat kan ribuan ha tanaman padi puso, membuat pengadaan ter - hambat.
Selain panen raya yang diprediksi mundur, ancaman gagal panen juga kemungkinan membuat puncak pengadaan akan mundur. Kasub Bulog Divre Indra ma - yu Attar Rizal mengatakan, pengadaan beras bulog dibuka setiap awal Januari. Dalam kondisi normal, puncak peng a - da an akan terjadi pada Maret hingga April, seiring dengan puncak panen raya yang dila ku - kan petani. Namun, puncak pengadaan beras pada tahun ini diprediksi baru akan terjadi pada kisaran Mei hingga Juni.
Hal itu terjadi akibat mundurnya masa panen yang terjadi pada puluhan ribu ha tanaman padi yang puso. “Mitra kerja bulog ke mung - kinan akan terkendala dalam melakukan pengadaan beras karena panen raya juga mun - dur,” paparnya. Dia menyebutkan, target prognosa Bulog tahun ini men - capai 97.500 ton. Namun, Rizal mengakui sejak awal Januari hingga kini, belum ada beras yang masuk ke gudang bulog.
Saat ini, stok raskin yang ter - sim pan di gudang bulog men - cukupi untuk kebutuhan se - lama 11 bulan mendatang. Se - dangkan stok cadangan beras pemerintah dari pemerintah pusat, sudah habis disalurkan untuk para korban banjir. tomi indra
http://www.koran-sindo.com/node/366127
Tidak ada komentar:
Posting Komentar