Sabtu, 19 Desember 2015

Golkar Bakal Sulit Dipercaya

Sabtu,19 Desember 2015

JAKARTA- Penunjukan Setya Novanto yang telah dinyatakan melanggar etika oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menjadi Ketua Fraksi Golkar DPR RI, mengundang berbagai reaksi.

Salah satunya dari mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK). Kalla menilai penunjukan Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi, seakan mengingkari hubungan antara politik dan kepercayaan dari rakyat.

‘’Politik itu adalah kepercayaan masyarakat, kepercayaan itu akan muncul dari persepsi. Nah, kalau persepsinya sudah (buruk-red) begini, pasti sulit mendapatkan lagi kepercayaan masyarakat. Teori politiknya ya seperti itu. Semua partai ya pasti begitu, harus bangun kepercayaan, harus punya persepsi yang baik,’’kata JK di Istana Bogor, kemarin.

Saat ini Novanto sudah dipersepsikan buruk oleh publik dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo saat bertemu Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Syamsuddin. Novanto juga telah dinyatakan MKD melanggar etika dengan kategori pelanggaran sedang dan pelanggaran berat.

Semula JK sempat berpikir bahwa Setya Novanto menjadi Ketua Fraksi Golkar masih sebatas usulan saja. ‘’Saya kira itu baru usulan saja,’’kata JK. Di sisi lain, JK tak mempermasalahkan penunjukan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. JK menilai Ade yang biasa dipanggil Akom adalah sosok orang yang baik.

Pujian itu disampaikan JK tanpa bermaksud memberikan persetujuan atau menolak atas penunjukan Ade sebagai pengganti Novanto di kursi Ketua DPR. ‘’Saya bukan setuju (atau) tidak setuju, saya cuma tahu orangnya baik,’’ujar JK.

Menurut JK Golkar sebenarnya memiliki banyak kader potensial untuk duduk di kursi Ketua DPR atau Ketua Fraksi. Sehingga DPP tinggal menugaskan saja sesuai dengan kemampuannya. ‘’Yah, kalau itu pilihannya dari DPP, cukup baik. Apalagi pernah jadi ketua fraksi,’’ ucap JK.

Akal-akalan

Sementara itu, Generasi Muda Partai Golkar mengatakan pertukaran posisi Setya Novanto dengan Ade Komarudin hanya akal-akalan elite Golkar. Hal itu dikemukakan usai mereka bertemu JK untuk membahas perkembangan internal Golkar.

‘’Penunjukan Novanto sebagai ketua fraksi adalah akal – akalan elite Golkar,’’ ujar juru bicara Generasi Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga usai pertemuan yang berlangsung di kediaman dinas JK, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (18/12). Bahkan, Andi menyebut penunjukkan Novanto akan memperburuk persepsi masyarakat terhadap partai berlambang pohon beringin ini.

Sementera itu, Ahmad Dolly Kurnia mengatakan pertemuan tersebut juga menyinggung pembicaraan soal Munas ulang sebagai jalan keluar atas konflik Golkar yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun.

‘’Prinsipnya Pak JK setuju konflik harus diselesaikan. Penyelesaiannya adalah lewat Munas. Tinggal tahap-tahapannya yang harus diselesaikan dengan mengacu ke Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) partai,’’kata Dolly. Dalam pertemuan dengan JK itu, Kader muda Golkar selain Andi dan Dolly juga diikuti Dave Laksono, Ace Hasan Syadzily, Melki Lakalena, Mirwan MZ Vauly dan Sari Yuliati.

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Demokrat Ruhut Sitompul, mengatakan dengan diposisikannya Setya Novanto menjadi Ketua Fraksi, berarti Partai Golkar masih memberikan posisi penting bagi Novanto. Padahal di sisi lain Novanto telah melakukan pelanggaran etika.

Langkah Golkar yang masih mengistimewakan Novanto menurut Ruhut ibaratnya bagaikan menggali kuburnya sendiri. ‘’Ini sama saja Partai Golkar menggali kuburnya sendiri. Kan masih banyak kader, kok yang melanggar etika yang diberi posisi penting,’’ kata Ruhut di gedung DPR RI senayan, kemarin.

Ruhut mengaku khawatir, dengan menjadi Ketua Fraksi, Novanto bisa menunjuk dirinya sendiri menjadi pimpinan di Komisi atau alat kelengkapan Dewan. Bahkan Novanto bisa menjadi Ketua Badan Anggaran (Banggar) atau MKD.

Oleh sebab itu Ruhut mengaku heran dengan manuver yang dilakukan Golkar. Dari Gedung DPR RI, kemarin Pelaksana tugas Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan pihaknya telah menerima surat dari fraksi Partai Golkar tentang pengajuan Ade Komarudin sebagai Ketua DPR RI pengganti Setya Novanto.

Namun karena waktunya sudah mepet, pelantikan Ade sebagai Ketua DPR baru akan dilangsungkan setelah masa reses berakhir awal Januari 2016. ‘’Sudah kami terima suratnya, tapi karena waktunya sudah mepet, maka tidak mungkin dilakukan pelantikan Ade pada masa sidang ini.

pelantikan baru bisa dilakukan pada berakhirnya masa reses, Januari 2016,’’ kata Fadli Zon di Gedung DPR RI, Senayan, kemarin. Dalam rapat paripurna kemarin, Setya Novanto sudah tidak duduk lagi di kursi pimpinan Dewan. Dia duduk bersama anggota yang lain.

Saat Setya membacakan pidato pengunduran dirinya di rapat paripurna terakhir sebelum anggota Dewan memasuki masa reses Setya menjelaskan bahwa pilihan dirinya mengundurkan diri adalah bentuk penghormatan kepada seluruh rakyat Indonesia.

‘’Atas itulah saya mengundurkan diri dan memohon maaf. Semoga bangsa ini dapat menyongsong masa depan yang lebih baik,’’kata dia. Saat hendak menutup pidatonya, suara dia makin berat, bergetar dan raut mukanya penuh haru. Dia berharap kejadian ini hanya terjadi pada dirinya saja. ‘’Mudah-mudahan ini hanya terjadi pada saya.

Sekali lagi, apa yang saya lakukan akan saya pertanggung jawabkan kepada seluruh rakyat Indonesia, seluruh anggota Dewan, dan Allah Tuhan Yang Maha Esa,’’kata Setya terisak. (F4, dtc-92)

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/golkar-bakal-sulit-dipercaya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar