Rabu, 11 Mei 2016

JK: Indonesia Tak Butuh Beras Impor Selama Lebaran

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, persediaan beras pemerintah jelang perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah masih aman. Menurut dia, saat ini Indonesia belum perlu melakukan impor beras.

"Tidak perlu (impor) karena kalau pangan, maksudnya beras, tak ada masalah," ujar JK di Perum Bulog, Selasa (10/5).

JK menuturkan, persediaan beras menjelang lebaran di Indonesia justru melimpah, karena konsumsi beras di bulan puasa cenderung menurun. Lagipula, dalam sejarahnya, Indonesia tidak pernah kesulitan beras saat mendekati lebaran.

"Sebelumnya kan puasa satu bulan dan makan beras lebih sedikit kan. Jadi, tidak ada kejadian kesulitan beras di Lebaran," terang dia.

Namun demikian, JK menilai, persediaan pangan selain beras justru akan menipis jelang lebaran. Misalnya saja, ayam, telur, ikan dan cabai, serta beberapa bahan pangan yang umumnya dikonsumsi masyarakat jelang lebaran.

Khusus untuk daging ayam, tradisi di Indonesia memang saat Lebaran masyarakat menjadikan opor ayam sebagai santapan khas. Tak heran, konsumsi ayam pasti akan melebihi biasanya.

Di sisi lain, kondisi ini akan menjadi momentum bagi petani mendapatkan harga baik untuk bahan pangan yang mereka jual.

"Jadi, biarlah ini menjadi kesempatan bagi petani mendapatkan hadiah lebaran dengan harga yang baik," imbuh JK.

Sebelumnya Bulog mengklaim, siap menghadapi bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri tahun 2016 dengan persediaan sembilan bahan pokok (sembako). Kesiapan ini terlihat dari kecukupan suplai beras dan persiapan menghadapi permasalahan distribusi pengiriman bahan sembako.

Saat ini, suplai beras mencapai 1,9 juta ton. Padahal, kebutuhan konsumsi beras rata-rata 300ribu ton dalam satu bulan. Itu berarti, kebutuhan stok beras sampai hari raya Idul Fitri masih terpenuhi.

(gen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar