Sabtu, 28 Desember 2013
SURYA Online, MADIUN - Pupuk bersubsidi mulai langka di pasaran sejak memasuki masa tanam sekitar 2 pekan lalu. Diduga, pupuk bersubsidi dimainkan para pemilik modal yang memborong menggunakan nama kelompok tani yang tidak memiliki modal untuk membeli pupuk. Selanjutnya, pupuk dijual kembali ke petani dengan pembayaran paska panen.
"Kami sampai sekarang masih menunggu sisa Delivery Order (DO) yang sudah kami ajukan agar tidak ada keterlambatan dalam memberikan pupuk untuk tanaman padi petani," ujar pendamping Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) KPH Saradan, Joko Santoso kepada Surya, Sabtu (28/12/2013).
Dengan langkanya pupuk bersubsidi ini, Joko meminta sejumlah penyidik dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemkab Madiun turun tangan mengatur lalu lintas distribusi pupuk bersubsidi.
Selain itu, jika ditemukan ada penyimpangan dan penyelewengan dalam distribusi pupuk bersubsidi, segara menindak tegas agar memberikan efek jera sekaligus tak ada permainan di tingkat pemilik modal di musim tanam.
"Memang kelihatannya pupuk masih ada tetapi prakteknya sudah sepi dan langka di kios maupun di sejumlah kelompok tani. Makanya dalam menyikapi masalah ini Dinas Pertanian harus jeli," paparnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemkab Madiun, M Najib menegaskan, stok pupuk bersubsidi masih aman di pasaran untuk musim tanam tahun ini.
Dia merinci, sejak Nopember 2013 stok pupuk sudah ditebus distributor 5.787 ton untuk mencukupi 30.000 hektar tanaman padi di wilayah Kabupaten Madiun.
"Karena sekarang yang sudah ditanami baru 20.000 hektar, maka masih ada sisa potensi 10.000 hektar. Berdasarkan perhitungan kami, stok pupuk masih cukup dan tak mungkin ada kelangkaan pupuk di lapangan," pungkasnya.
http://surabaya.tribunnews.com/2013/12/28/madiun-langka-pupuk-bersubsidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar