Tak mau berkepanjangan,Melalui Forum Tani Suromenggolo, para petani ini berharap ndinas terkait segera mengambil langkang konkrit untuk berpihak pada petani. Bahkan, wacana distrtibusi pupuk melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) mulai muncul dipermukaan.
Hal itu diungkap Ketua Forum Tani Suromenggolo, Ruslan kepada Deliknews.com. “Kita mendapat laporan dari sejumlah petani diberbagai wilayah di Ponorogo. Semua hamper sama, harga pupuk naik cukup tinggi. Ada juga wilayah yang pupuk sudah mulai langka,”terangnya.
Ia juga menerangkan, keluhan petani terklait harga pupuk ZA yang bias mencapai 110 ribu per sak. Padahal harga normalnya hyanya berkisar 75 ribu rupiah.
Untuk Ponska bias mencapai 120 ribu per sak. Harga itu, jelas sangat merugikan petnai yang memasuki masa tanam. Sebab kebutuhan pupuk menjadi salah satu kebersahilan dalam musim panen nanti. “Ini kita duga kuat terlah terjadi permainan harga ditingkat kios.
Apalagi petani harus membeli satu paket seharga 200 ribu untuk ZA dan Ponska, jika terpisah harganya pasti lebih mahal. Padahal, tidak setiap petani membutuhkan paket pupuk tersebut bagi yang lahannya sedikit,”terangnya.
Lebih lanjut Ruslan mengatakan, sejumlah daerah, misalnya Pulung, pupuk urea juga mulai sulit ditemui dipasaran. Petani harus antri dan membagi pupuk karena keterbatasan stok. ZA di wiliayah Pulung juga ditemui mulai langka. Kekewatiran kelangkaan pupuk seperti yang dialami
daerah Ngawi mulai terbayang akan terjadi di Ponorogo, jika kondisinya terus seperti ini. “Petani berharao, nagar distribusi pupuk dikoordinasi oleh Gapoktan. Dengan harapan t5idak terjadi permainan harga dan terdistribusi dengan baik ke petani,”terangnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian belum dapat dikonfirmasi mengenai hal ini. Pesan pendek yang dikirim tidak dibalas. Pun tel yang dihubungi belum diangkat.
(Elno)
http://www.deliknews.com/2013/12/29/pupuk-langka-petani-di-ponorogo-menjerit-harga-melangit/#.UsHsPvsy9ek
Tidak ada komentar:
Posting Komentar