“Pengawasan harus dilakukan secepatnya oleh pemerintah untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang banyak dikeluhkan para petani di beberapa daerah saat memasuki masa tanam,” ujar anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Siswono Yudhohusodo di Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Dia menjelaskan, kelangkaan pupuk telah membuat petani mengalami kebingungan, sebab musim tanam sudah memasuki hitungan hari.
“Pemerintah harus turun tangan mengambil langkah taktis yang dapat mengatasi kelangkaan pupuk. Apa masalah, dimana yang bermasalah, harus diketahui,” ujarnya.
Dia menegaskan, kesulitan yang dialami para petani tersebut, akan berdampak jangka panjang pada kurangnya stok beras.
“Bagian terbesar di Indonesia bagian barat memasuki masa tanam saat ini. Dan masa tanam di sana berkontribusi 60% pada produksi nasional,” kata dia.
Untuk itu, kata dia, keluhan di beberapa tempat seperti di Lumajang, Kabupaten Malang, Bojonegoro, Jawa Timur dan Kudu di Jawa Tengah harus segera disikapi dengan cepat dan tepat.
“Jangan sampai keluhan mereka dibiarkan dan hanya diberi janji. Jika memang stok pupuk ada, berarti yang bermasalah pada distribusinya. Ini yang perlu segera diambil tindakan tegas,” tegas dia.
Dia menambahkan, kelangkaan pupuk tidak hanya mengancam produksi beras nasional. Tapi juga terkait erat dengan kesejahteraan petani dan masyarakat umum secara keseluruhan.
“Kekurangan asupan pupuk terutama urea dan NPK bersubsidi bisa memperlambat produktivitas padi. Jika sudah demikian, padi akan lambat tumbuh, panen terlambat. Pada akhirnya menggangu pendapatan petani,” tambahnya.
Dari informasi yang diterimanya, para petani mengaku sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk, terutama pupuk urea bersubsidi. Para petani juga mengaku tidak bisa mendapatkan pupuk itu kiso-kios yang selama ini menjual pupuk. (en)
http://partaigolkar.or.id/petani-menjerit-golkar-desak-pemerintah-atasi-kelangkaan-pupuk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar