Jumat, 20 Desember 2013
REMBANG, suaramerdeka.com - Petani di Kabupaten Rembang kebingunan karena kesulitan mendapat pupuk bersubsidi jenis urea. Padahal padi yang mereka tanam sudah memasuki waktu pemupukan pada minggu ini.
Sahid (40), petani di Desa Kedungasem, Sumber mengatakan, stok pupuk di tingkat pengecer kosong. “Seharusnya pemerintah sudah bisa memperkirakan kapan waktunya pemupukan padi, sehingga memastikan stok ada. Namun saat petani hendak menebus pupuk, di tingkat pengecer justru kosong,” jelasnya, Jumat (20/12).
Kelangkaan pupuk hampir merata di Kabupaten Rembang. Petani di sejumlah kecamatan seperti Sulang dan Pamotan juga kesulitan mencari pupuk bersubsidi. Kusnanto (45), petani di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotanb menyebutkan, kelangkaan pupuk tak hanya untuk jenis urea saja.
Pupuk bersubsidi lainnya seperti jenis ZA juga kosong di tingkat pengecer. “Selain urea saya butuh pupuk ZA karena saya juga memiliki lahan melon. Karena tidak ada ZA terpaksa saya gunakan pupuk jenis lain yang memilikib kandungan sama,” jelasnya.
Maskud (53), petani di Desa Pamotan menambahkan, kelangkaan pupuk membuat petani khawatir perkembangan tanaman padinya tidak maksimal. Sebagian petani terpaksa meminjam pupuk ke petani lainnya yang masih memiliki simpanan.
“Mengapa tahun ini sampai terjadi kelangkaan di akhir tahun saat petani memasuki musim tanam. Pemerintah harus segera mengecek ke produsen maupun distributor. Jangan-jangan ada permainan untuk keuntungan oknum tertentu,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Rembang Suratmin mengatakan, seharusnya masih ada sisa stok pupuk urea sebanyak 1.419 ton. “Stok sebanyak itu seharusnya cukup untuk kebutuhan Bulan Desember. Tapi kenyataan di lapangan berbeda. Distributor dan gudang akan segera kami cek,” katanya.
( Saiful Annas / CN34 / SMNetwork )
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/12/20/184067/Pupuk-Langka-Petani-Rembang-Kebingungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar