Selasa, 24 November 2015

Mendag Kejar MoU Impor Beras Pakistan, Upaya Kementan dan Bulog?

Senin, 23 November 2015

Upaya yang dilakukan instansi yang terkait dengan pasokan beras kerap bertentangan

MANILA, JITUNEWS.COM- Digadang memiliki kualitas beras yang sama dengan Vietnam dan Thailand, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag), tengah mengejar MoU impor beras asal Pakistan. Bahkan, beras asal Pakistan ini diperkirakan bakal masuk ke dalam negeri pada tahun 2016.
"Kita masih kejar MoU dengan Pakistan supaya ada payung G to G. Setelah itu, baru Perum Bulog bisa mengirim tim inspeksi dan melakukan verifikasi serta negosiasi," kata Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Lembong, dikutip antaranews, Senin (23/11).
Berdasarkan informasi yang diterima dari Duta Besar Pakistan, kata Thomas, Pakistan diperkirakan sanggup memasok beras sebanyak 500.000 ton. Namun, beras impor tersebut kemungkinan tidak bisa masuk ke Indonesia pada tahun ini (2015) dikarenakan waktu hingga akhir tahun, sudah terbilang sempit.
Jika impor menjadi langkah pihak Kemendag, seperti apa upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dan Bulog untuk menjaga pasokan beras dalam negeri? Dari pihak Kementan, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman berkali-kali menyayangkan keputusan pemerintah yang membuka kran impor. Padahal pihaknya telah berupaya keras meningkatkan produktivitas padi dalam negeri.
Salah satunya adalah dengan memprioritaskan pemanfaatan varietas padi hibrida, serta menambah anggaran pertanian untuk beberapa sentra penghasil padi di Indonesia. "Kita tidak bisa bertahan dengan hanya menanam varietas yang hasilnya standar 7-8 ton. Karena itu, kita harus prioritaskan pada benih varietas unggul yang hasilnya memuaskan, 11 ton atau lebih. Kita akan prioritaskan pada panen yang akan datang," ujar Menteri Amran, ketika mengikuti panen padi varietas Hibrida Bernas Prima 3 dan Super 3, di Kabupaten subang, Jawa Barat.
Sementara itu untuk Bulog, dikatakan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro, untuk meningkatkan kuota cadangan beras dalam negeri, Bulog memiliki lima strategi yang bakal diterapkan. Pertama adalah menggarap pertanian dengan mengusulkan pemerintah agar membuka lahan baru.
Kedua, modernisasi penambahan sarana penyimpanan. Yang mana kapasitas penyimpanan yang dimiliki Bulog hanya 3,9 juta ton atau setara 6-7 persen. "Ini yang mau kita tambah menjadi 15 persen." ujar Wahyu, dikutip tempo, Senin (23/11).
Yang ketiga, Bulog akan menyerap hasil panen petani secara maksimal. Keempat, pengembangan jalur distribusi pangan. "Yang terakhir adalah penguatan fungsi Bulog. Di mana Bulog juga akan berkoordinasi dengan BUMN yang punya fungsi logistik dan distribusi," ucap Wahyu.

http://www.jitunews.com/read/25789/mendag-kejar-mou-impor-beras-pakistan-upaya-kementan-dan-bulog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar