Kamis, 11 Desember 2014

Mentan Ancam Produsen Pupuk

Kamis, 11 Desember 2014

Pemerintah Daerah Siap Tingkatkan Produksi Padi

PIDIE, KOMPAS — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengancam badan usaha milik negara produsen pupuk dan benih agar tidak main-main dalam menyalurkan bantuan benih dan pupuk, baik gratis maupun bersubsidi, kepada petani. Kepolisian akan dilibatkan sebagai pengawas di setiap lini.
Ancaman itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Rabu, (10/12), saat berkunjung ke Kabupaten Pidie, Aceh, dalam rangka peningkatan produksi beras nasional 2015.

Selama kunjungan ke 11 provinsi, Mentan melihat adanya persoalan kelangkaan dan keterlambatan benih, pupuk, dan kerusakan jaringan irigasi.

Di beberapa daerah, termasuk Aceh, pupuk bersubsidi menyimpang ke subsektor lain seperti perkebunan kelapa sawit. ”Saya sudah bekerja sama dengan Kapolri untuk mengawasi penyaluran,” kata Amran.

Di Aceh, Amran menyerahkan bantuan 164 traktor tangan kepada petani. Ia menargetkan pemerintah daerah meningkatkan produksi padi 700.000 ton gabah kering giling (GKG), yakni dari 2 juta ton menjadi 2,7 juta ton.

”Tidak susah, cuma minta tambahan ekornya saja,” kata Amran. Jika target produksi tercapai, dirinya menjanjikan tambahan bantuan kepada para petani di Aceh seperti bantuan benih dan pupuk gratis untuk 3.500 hektar lahan pertanaman padi.

Dana Rp 4,1 triliun
Mentan mengatakan, dalam rangka optimalisasi pencapaian peningkatan produksi pangan, seperti padi, jagung dan kedelai, Kementerian Pertanian (Kementan) memfokuskan kembali anggaran. Dengan fokus pada anggaran, dana produksi padi 2015 naik menjadi Rp 4,1 triliun dari Rp 2,3 triliun.

Lebih lanjut, Mentan menekankan, anggaran sektor Kementan naik berlipat-lipat. Sekarang, ada Rp 15 triliun untuk perbaikan jaringan irigasi seluas 1 juta hektar. Total jaringan irigasi yang rusak mencapai 52 persen atau mencakup lahan 3,3 juta hektar yang akan diselesaikan dalam tiga tahun.

Dalam rangka percepatan pertanaman dan peningkatan produksi padi, Mentan menyatakan sudah ada Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 terkait penunjukan langsung pengadaan benih dan pupuk bersubsidi.

Perusahaan benih BUMN, yaitu PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Pertani, ditunjuk pemerintah untuk pengadaan benih. Adapun PT Pupuk Indonesia dan anak usahanya ditunjuk untuk pengadaan pupuk.

Di hadapan para pemangku kepentingan dalam produksi padi, Mentan langsung mengingatkan produsen pupuk dan benih agar menyalurkan benih secara baik dan tepat sasaran. Pada kesempatan itu hadir Direktur Utama PT SHS dan PT Pertani.

Wakil Gubernur Aceh Mualim menyambut baik realisasi bantuan pemerintah pusat kepada para petani di Aceh. Ia menambahkan, 40 persen warga Aceh bergantung pada pertanian.

Wakil Bupati Pidie Iriawan mengatakan, pihaknya sanggup menaikkan produksi padi dari 250.000 ton GKG menjadi 400.000 ton pada 2015 dengan berbagai program bantuan dari pemerintah pusat.

Saat meninjau Waduk Rajui di Pidie, terungkap juga bahwa pembebasan lahan untuk pembangunan jaringan irigasi belum tuntas. (MAS)

http://epaper1.kompas.com/kompas/books/141211kompas/#/18/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar