Sabtu, 03 Januari 2015

Ayo Dukung Papua Menjadi Lumbung Padi Nasional

Jumat, 2 Januari 2014


Rencana Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk menjadikan Papua sebagai “Lumbung Pangan Nasional” perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak khususnya keterlibatan masyarakat Papua sendiri sehingga hasilnya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Papua. Kebijakan tersebut sangat bermanfaat bagi banyak pihak terkhususnya masyarakat Papua dan manfaat lebih besar untuk warga negara Indonesia.

“Potensi alam di sana (Papua) sangat bagus untuk komoditas seperti padi, jagung, kedelai, kacang tanah, sagu, ubi, sayur, dan buah-buahan. Sehingga sangat layak dijadikan industri komoditas,” ungkap Marwan Marwan Jafar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Saat ini Bulog Divre Papua dan Papua Barat menyiapkan dua kabupaten di Papua yakni Kabupaten Merauke dan Nabire untuk dijadikan lumbung padi. Kabupaten Merauke diharapkan dapat memenuhi kebutuhan wilayah selatan Papua, sementara Kabupaten Nabire diharapkan dapat memenuhi kebutuhan diwilayah bagian utara Papua. Kabupaten Merauke sudah melakukan swasembada beras bagi sejumlah kabupaten di wilayah selatan Papua, diantaranya Kabupaten Merauke, Boven Digul, Mappi, Asmat dan Yahukimo.

“Dalam satu tahun, petani beras di Merauke panen hingga dua kali yakni April dan Agustus. Setiap panen, rata-rata beras yang dihasilkan para petani di Merauke, sekitar 30 ribu ton per tahun dan ini mencukupi kebutuhan beberapa kabupaten didaerah selatan Papua,” ungkap Kepala Bulog setempat, Arif Mandu.

Tak hanya itu, produksi beras Merauke pada tahun ini sebanyak 4000 ton juga dapat disebar ke beberapa kabupaten, diantaranya Kabupaten Fakfak 500 ton, Manokwari 2.000 ton,  Sorong 500 ton dan Biak Numfor 1000 ton. Bulog Divre Papua dan Papua Barat juga menjamin ketersediaan stok beras akan bertahan hingga 2 bulan kedepan atau sekitar 25 ribu ton yang tersebar di 7 gudang Bulog yakni gudang Jayapura, Wamena, Biak Numfor, Serui, Nabire, Timika dan Merauke.

Dukungan serupa juga disampaikan oleh Menteri Pertanian Anton Apriantono yang mengatakan bahwa di Papua, potensi lahan pertanian tanaman pangan masih sangat besar, sementara pemanfaatannya masih kecil. Potensi lahan di Papua yang sesusungguhnya untuk pengembangan lahan pertanian padi saja mencapai 9,32 juta ha. Dari total potensi lahan tersebut, sekitar 2,3 juta Ha diantaranya terdapat di Merauke. “Oleh karena itu dengan pemanfaatan lahan pertanian secara optimal, maka diharapkan akan meningkatkan produktivitas padi yang akan beperan dalam kebutuhan pangan lokal, kebutuhan nasional bahkan eksport,” katanya.

Dengan adanya program tersebut diharapkan Papua dapat meningkatkan pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) di Wilayah Papua dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi Papua serta turut menyumbang PDB nasional. Dimana hingga saat ini Papua sangat minim menyumbang PDB Nasional.

“Melalui program ini diharapkan pada 2019 nanti Papua mengalami pertumbuhan ekonomi. Target kita rata-rata di 2 provinsi wilayah Papua bisa mencapai 15,8-18,6%,” Papar Marwan.

Papua memiliki banyak sumber daya yang dapat dikembangkan, diharapkan apabila pemerintah telah berhasil mejalankan program lumbung pangan Papua, Pemerintah diharapkan mendorong agar dilakukan pengembangan dibidang lain antara lain peternakan dan tanaman non-pangan, seperti tebu, karet, dan kelapa sawit. Serta melakukan percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim melalui pengembangan pariwisata bahari. Selain itu, Papua juga termasuk wilayah yang akan dijadikan lumbung energi di Kawasan Timur Indonesia melalui minyak gas bumi dan tembaga. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong pembangunan di Papua bagi kesejahteraan rakyat Papua dan meredam keinginan masyarakat Papua untuk referendum dengan tujuan akhir memisahkan diri dari Indonesia.

http://kabarpapua.wordpress.com/2015/01/02/ayo-dukung-papua-menjadi-lumbung-padi-nasional/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar