Kamis, 15 Januari 2015

Penyaluran Pupuk Bersubsidi Diperketat

Rabu, 14 Januari 2015

Penyaluran Pupuk Bersubsidi Diperketat
Bupati Bojonegoro Suyoto memanen padi di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo, kemarin. Petani bantaran Sungai Bengawan Solo berhasil memanen padi pada musim hujan tahun ini.
BOJONEGORO - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bojonegoro Basuki menegaskan, jika ditemukan penyelewengan pendistribusian pupuk bersubsidi maka pihaknya akan menyerahkan langsung pada polisi untuk ditindaklanjuti.

Pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi diperketat selama musim tanam tahun ini. “Pengawasan dilakukan mulai dari gudang penyangga, distributor, dan pengecer. Pengawasan dilakukan secara rutin dengan organ verifikator untuk mengawasi agar pupuk sampai ke tangan petani sesuai kuota,” ujarnya.

Pengawasan penyaluran pupuk subsidi tersebut dilakukan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Kabupaten Bojonegoro dan bekerja sama dengan pihak kepolisian. Pelanggaran pendistribusian pupuk subsidi, menurutnya, sudah masuk dalam ranah pidana. “Beberapa ada pesan masuk pupuk dari toko. Itu jika terjadi merupakan wilayah pelanggaran undang-undang tata kelola pendistribusian pupuk bersubsidi,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar turut serta melakukan pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi. Sehingga diharapkan pada 2015 diharapkan semua bisa sinkron mulai produsen sampai dengan distributor. “Jangan sampai produsen telat dalam menyediakan pupuk di gudang penyangga, sedang distributor juga mengambil jatah sesuai dengan jatah yang sudah ditetapkan,” ucapnya.

Sementara, Sales Supervisor PT Petro Kimia Gresik, Adi Sutanto mengatakan, saat ini kendala di lapangan terkait dengan pendistribusian pupuk yang belum merata. Hal itu disebabkan adanya beberapa wilayah distributor jauh dari kantornya sehingga tidak efisien dan efektif. “Pada 2015 ini diusulkan pihak distributor untuk menata kembali agar wilayah yang dijangkau tidak terlalu jauh di mana distributor ini ada,” katanya.

Hal itu menyebabkan penyaluran pupuk tidak merata. Namun, kata dia, gudang yang kosong bisa mengambil pupuk dari gudang yang lain. Di Kabupaten Bojonegoro, gudang pupuk menyebar di Kecamatan Sumberejo, Baureno, Kalitidu, Padangan. “Jika salah satu telat bisa mengambil dari gudang yang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto panen padi di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Padi yang dipanen ini berada di areal persawahan di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo.

Pada musim hujan tahun sebelumnya persawahan di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo ini selalu menjadi langganan banjir. “Selama musim hujan tahun ini petani di daerah bantaran Bengawan Solo dapat memanen padi dengan kualitas bagus,” ujar Suyoto usai panen padi bersama petani.

Di Kecamatan Kanor, lahan persawahan yang berada di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo seluas 2.761 hektare yang berada di 17 desa. Lahan padi yang dipanen saat ini sekitar 210 hektare dengan hasil panen padi per hektare sekitar 6–8 ton. Sedangkan, harga jual gabah juga cukup tinggi yakni di kisaran Rp4.300 hingga Rp4.000 per kilogram.

Muhammad Roqib

http://www.koran-sindo.com/read/950379/151/penyaluran-pupuk-bersubsidi-diperketat-1421209432

Tidak ada komentar:

Posting Komentar