Rabu, 23 Juli 2014

Belum Ada Solusi bagi Petani di Indramayu

Rabu, 23 Juli 2014

INDRAMAYU, KOMPAS — Belum ada solusi bagi petani Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang kekurangan pupuk urea bersubsidi. Hingga Selasa (22/7), petani masih kesulitan memperoleh pupuk urea bersubsidi di toko-toko sarana produksi pertanian. Kondisi ini pun membuat petani meradang.
”Tanaman padi kami sudah harus dipupuk karena usianya antara 30 hari dan 35 hari. Kalau tidak segera dipupuk, tanaman padi kami akan mati. Jika tidak ada juga solusi dari pemerintah, kami akan melakukan aksi,” kata Asmono, Kepala Desa Anjatan, Kecamatan Anjatan, Indramayu.

Asmono menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan aksi yang akan diambil. Namun, yang pasti kekurangan pupuk di lapangan tersebut amat memukul petani. Pembiaran itu membuktikan, dukungan pemerintah pada pertanian masih lemah. Sekitar 500 hektar padi di Anjatan yang saat ini rata-rata baru memasuki usia sebulan terancam mati karena tidak ada urea.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Indramayu Sutatang menambahkan, kelangkaan pupuk tidak hanya dialami petani di Anjatan, tetapi hampir sebagian besar petani yang baru memulai musim tanam gadu di Indramayu.

Salah satu yang terparah adalah di Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg. Tanaman di kecamatan itu mulai memasuki usia generatif, yakni saat-saat untuk berbuah. Kalau unsur hara tanah kurang, bulir padi tidak akan keluar. Kalaupun keluar, bulir padi itu berjumlah sedikit, tidak segar, dan bahkan terancam tak berbuah sama sekali alias puso.

Sutatang menambahkan, jika pemerintah membiarkan kelangkaan pupuk, sumbangan 1,5 juta ton gabah kering panen dari Indramayu akan terkendala. Untuk dua musim tanam, luas lahan yang ditanami di Indramayu sekitar 220.000 hektar.

Sebelumnya, di Cirebon, sekitar 300 petani berunjuk rasa di gudang PT Pupuk Kujang di Kecamatan Kedawung, Senin. Mereka akhirnya diperbolehkan membeli 695 ton pupuk urea bersubsidi dari dalam gudang.

Manajer Humas PT Pupuk Kujang Ade Cahya mengatakan, pihaknya tak boleh mengeluarkan pupuk bersubsidi tanpa peraturan gubernur/bupati. (rek)

http://epaper1.kompas.com/kompas/books/140723kompas/#/24/

1 komentar:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus