Kamis, 31 Juli 2014

Di Manokwari, Jumlah Petani Semakin Berkurang

Rabu, 30 Juli 2014

"Luas lahan pertanian yang dapat dijadikan sawah di Kabupaten Manokwari kurang lebih 5.000 kektar, sementara petani padi yang ada hanya dua kelompok dengan jumlah puluhan orang tidak mampu menggarap lahan seluas itu,"

Jakarta, Aktual.co —Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, mengakui petani padi di daerah itu masih kurang bila dibandingkan dengan luas lahan yang ada.

"Luas lahan pertanian yang dapat dijadikan sawah di Kabupaten Manokwari kurang lebih 5.000 kektar, sementara petani padi yang ada hanya dua kelompok dengan jumlah puluhan orang tidak mampu menggarap lahan seluas itu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari, Saptoyudo, SP, di Manokwari, Rabu (30/7).

Petani padi di Kabupaten Manokwari kebanyakan warga transmigran dari Pulau Jawa yang usia mereka rata-rata sudah senja. Kemampuan petani usia senja menggarap sawah, menurutnya, semakin menurun sehingga sulit bagi daerah itu untuk meningkatkan produksi padi secara signifikan.

Dia mengatakan, kebanyakan anak-anak petani warga transmigran yang sekolah sampai jenjang sarjana, tidak mau menjadi petani sawah seperti orang tuanya dan lebih memilih profesi lain.

"Kami sangat khawatir 10-15 tahun mendatang sudah tidak ada lagi petani padi di Kabupaten Manokwari guna memproduksi beras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat lokal," katanya.

 Dinas Pertanian, kata dia, akan terus berupaya untuk meningkatkan jumlah petani, sekaligus meningkatkan produksi beras karena tanpa produksi pangan lokal Kabupaten Manokwari bisa mengalami krisis pangan, apabila satu saat nanti Bulog terlambat mendatangkan beras dari luar manokwari.

Saptoyudo lebih lanjut mengatakan, tahun ini petani padi Kabupaten Manokwari menggarap sawah seluas 2.200 hektar untuk dua kali tanam atau dua kali panen. Apabila setiap hektar petani mampu menghasilkan 6-7 ton maka target produksi 20 ton tahun ini dapat tercapai.

Pihaknya menyakini target produksi tahun ini tidak akan mencapai target sebanyak 20 ton, karena petani menanam tidak sesuai jadwal yang sudah ditentukan berdasarkan perkiraan musim penghujan dan musim kemarau yang dikeluarkan instansi terkait.

1 komentar:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus