Kamis, 03 Maret 2016

Pangan Masih Tergantung Impor

SEMARANG (KRjogja.com)- Untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, Indonesia masih tergantung kepada impor. Data menyebutkan, setidaknya dalam lima tahun terakhir ini ada tujuh jenis pangan yang impornya mengalami kenaikan cukup signifikan.Demikian dikatakan Koordinator LSM Protanikita Bonang kepada wartawan di Semarang Rabu (02/03/2016).

Tujuh pangan utama yang impornya mengalami peningkatan pesat dalam lima tahun terakhir adalah beras, cabai, daging sapi, gula, jagung, kedelai, dan bawang merah. Ketergantungan pangan dari impor tersebut dinilai sangat ironi, karena bangsa ini memiliki kekayaan sumber pangan lokal.

“Yang menjadi pertanyaan, setelah setahun politik Nawacita pemerintahan Jokowi-JK, berhasilkah sembilan program prioritas atau Nawacita menjadi penunjuk arah pembangunan nasional, khususnya dalam bidang pangan? Dari sembilan butir Nawacita setidaknya empat butir bersentuhan langsung dengan politik pangan dan swasembada beras,” ungkap Bonang.

Dikatakan, pada butir ketiga Nawacita menyatakan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Butir kelima menyatakan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Butir keenam  meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit.

Sedangkan pada butir ketujuh menyatakan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan ekonomi domestik. Protanikita menilai program untuk mewujudkan swasembada beras dan meningkatkan produktivitas pangan tampak mengkhawatirkan.(Bdi)

http://krjogja.com/web/news/read/292732/Pangan_Masih_Tergantung_Impor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar