Senin, 14 Maret 2016

Penyerapan Gabah Bergantung pada Kerja Keras Bulog

Minggu, 13 Maret 2016

PENEMUAN sejumlah mesin pengering gabah yang tidak berfungsi, bahkan ada yang mangkrak sejak 2007, di gudang Bulog Triyagan, Karanganyar, Jawa Tengah, oleh Presiden Joko Widodo saat inspeksi mendadak Jumat (11/3), ternyata bukan hal baru.

Peneliti ekonomi pertanian Indef, Bustanul Arifin, menemukan hal serupa beberapa tahun lalu. "Banyak yang tidak dalam kondisi ideal," terang dia saat dihubungi, Sabtu (12/3).

Ia pernah menemukan kondisi serupa ketika berkunjung ke Aceh pada masa pemerintahan Presiden Yudhoyono. Ia mendapati mesin pengering dan penggiling gabah tidak bisa beroperasi, padahal masih baru. "Bisa karena masalah teknis dan spesifikasi, bisa juga perawatan.

"Terkait dengan target Bulog menyerap 4 juta ton gabah petani tahun ini, Bustanul mengatakan, "Bila Bulog bekerja keras dan menggandeng pedagang pengumpul dengan benar, bisa tercapai."Direktur Komersial Bulog Fadzri Sentosa mengemukakan Bulog menargretkan mampu menyerap gabah petani 4 juta ton tahun ini, naik ketimbang realisasi penyerapan tahun lalu 3,5 juta ton.

Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia, Khudori, berpendapat satu-satunya momentum paling bagus bagi Bulog untuk menyerap gabah petani ialah saat panen raya. "Kalau sudah musim paceklik susah."Ia menyarankan Bulog memperluas mitra kerja serta rajin terjun ke lapangan. Selain itu, penguatan alat pengering dan penggiling gabah, pembaruan timbangan dari manual ke digital, serta modernisasi alat penentu derajat sosoh mendesak dilakukan.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron berpendapat Bulog memerlukan aturan fleksibel guna mendukung ruang gerak penyerapan gabah petani. "Jangan salahkan Bulog. Aturan Inpres No 5/2015 yang membatasi ruang gerak Bulog yang harus diubah. Misalnya, pembelian gabah jangan mengacu kepada harga pembelian pemerintah.

" Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencanangkan Gerakan Serap Gabah di Sukabumi, Jawa Barat, kemarin, yang melibatkan 50 ribu petugas penyuluh pertanian. "Ini untuk menyelematkan produksi gabah petani saat panen puncak agar tidak terjadi lagi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar