Rabu, 14 Oktober 2015

Petani Kediri Harapkan Harga Kedelai Sesuai HPP

Rabu, 14 Oktober 2015

 "Saat ini, kedelai kami dibeli Rp6.600 per kilogram. Harga itu mengikuti harga di pasar, padahal HPP kedelai Rp7.700 per kilogram," 

Kediri (Antara Jatim) - Petani kedelai di Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berharap harga kedelai bisa sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp7.700 per kilogram.

"Saat ini, kedelai kami dibeli Rp6.600 per kilogram. Harga itu mengikuti harga di pasar, padahal HPP kedelai Rp7.700 per kilogram," kata Suwanto Ahmad, salah seorang petani di desa itu, Selasa.

Ia mengatakan, petani kedelai di desanya merasa resah dengan harga kedelai yang jauh di bawah HPP tersebut. Padahal, untuk menanam kedelai, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

Suwanto mengakui, pemerintah memang memberikan bantuan untuk bibit maupun pupuk. Namun, agar tanaman itu berkembang dengan baik, tanaman juga harus mendapatkan pengairan.

Menurut dia, pengairan di daerah ini tidak terlalu mudah. Saat penghujan, yaitu tanam gadu, untuk pengairan sudah harus menggunakan mesin diesel. Padahal, umur padi masih 50 hari.

"Kalau saat tanam kedelai, air tambah sulit didapat. Kalau tidak pakai pompa air,  tidak bisa, padahal sebelumnya kami mengandalkan air dari pengairan (irigasi)," ujarnya.

Ia juga mengatakan, tidak terlalu mudah mendapatkan sumber air di daerah ini, dimana terkadang sampai kedalaman 30 meter air juga tidak didapat. Untuk itu, ia berharap pemerintah mau membantu untuk pengeboran sumber mata air.

"Produksi kedelai tahun ini tidak terlalu bagus. Kami berharap ada bantuan pompa air, terutama pengeboran," ujarnya.

Ia juga mempertanyakan kinerja Bulog, dimana sesuai dengan janji pemerintah, Bulog untuk menangani kebutuhan pokok. Ia berharap, Bulog bisa melakukan program pembelain kedelai, sehingga nantinya harga yang diberikan juga sesuai dengan HPP.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Widodo Imam Santoso mengatakan saat ini untuk harga kedelai memang masih mengandalkan harga pasar, dimana harga di pasar belum sesuai dengan HPP.

Ia juga mengakui, untuk bahan pokok memang harusnya ditangani oleh Bulog, namun sampai saat ini masih terkendala dengan payung hukum. Selama ini, Bulog masih melakukan pembelian gabah petani.

"Untuk HPP Ini belum ada kawalan dari Bulog, mudah-mudahan ada regulasi yang bisa mengawal HPP untuk komoditas kedelai," ujar Widodo.

Di Desa Ploso, merupakan salah satu sentra tanaman kedelai. Luasan lahan pertanian yang ada di desa itu mencapai 150 hektare, dimana 120 hektare di antaranya ditanami kedelai.

Pemerintah memberikan subsidi untuk tanaman kedelai, dengan pemberian bibit, pupuk, serta pendampingan sampai panen. Namun, di desa itu, hanya mendapatkan bantuan untuk 50 hektare tanaman kedelai. Selain kedelai, pemerintah juga membantu mesin diesel untuk memudahkan pengairan lahan pertanian petani. Mesin itu diberikan pada kelompok tani di desa tersebut. (*)

http://www.antarajatim.com/lihat/berita/166054/petani-kediri-harapkan-harga-kedelai-sesuai-hpp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar