Jumat, 10 April 2015

Realokasi Pompa Antisipasi Kekeringan

Jumat, 10 April 2015

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pertanian menerapkan strategi khusus untuk mengantisipasi dampak kekeringan terhadap pertanaman pangan. Strategi itu antara lain realokasi penyaluran bantuan pompa air dan alat atau mesin pertanian dan optimalisasi realisasi anggaran peningkatan produksi pangan 2015.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan itu, Kamis (9/4), seusai panen perdana padi di lahan subak, Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali. Pertanaman padi yang dipanen seluas 178 hektar (ha) di areal subak Timan Agung dan 48 ha di areal subak Sembung Kelating. Pertanaman padi di lahan itu juga hasil pendampingan TNI AD. Produktivitas rata-rata pertanaman padi yang dipanen naik 20 persen dari sebelumnya 6 ton gabah kering giling (GKG).

Mentan mengatakan, terkait ancaman perubahan iklim dan musim kemarau 2015 yang maju, pihaknya sudah menanyakan langsung ke Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dan memantau tanaman melalui satelit.

Terkait majunya awal musim kemarau, pemerintah mengantisipasi dengan realokasi distribusi bantuan pompa air serta alat dan mesin pertanian. Dengan informasi lebih cepat, mobilitas alat dan mesin pertanian bisa lebih cepat dan tepat lokasi.

"Prioritas dilakukan di daerah-daerah yang terkena dampak awal musim kemarau. Dengan informasi yang lebih cepat, realokasi memungkinkan dilakukan. Ada 30.000 alat dan mesin pertanian yang sudah didistribusikan. Realokasi untuk mengejar pertanaman agar tidak gagal panen terkena kemarau," kata Mentan. Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan realisasi anggaran peningkatan produksi pangan 2015 sebesar Rp 32 triliun. Dari Rp 32 triliun, yang baru terealisasi hingga Maret 2015 sebanyak 13,4 persen.

Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Sutarto Alimoeso mengingatkan perlu langkah- langkah khusus untuk meminimalisasi dampak kemarau yang berpotensi lebih lama.

Pengolahan lahan harus dilakukan lebih cepat untuk mengejar pertanaman. Dengan demikian, saat kemarau datang, tanaman padi tidak kekeringan. Antisipasi pasokan air melalui sumur pompa sangat membantu bila pasokan air irigasi tak mencukupi. (MAS)

http://epaper1.kompas.com/kompas/books/150410kompas/#/19/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar