Senin, 15 Juni 2015

DIRUT BULOG YANG BARU LEBIH "KOBOI"

Senin, 15 Juni 2015

WE Online, Jakarta - Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM A Tony Prasetiantono mengatakan Dirut Perum Bulog yang baru, Djarot Kusumayakti, merupakan orang yang tepat untuk mengatasi persoalan-persoalan di BUMN logistik pangan tersebut.

"Pak Djarot itu lebih cocok di situ. Apalagi, menghadapi mafia. Mungkin, Ibu Lenny tidak tepat. Pak Djarot sebenarnya beda dengan Ibu Lenny. Saya kenal dia dengan gayanya yang agak koboi dalam arti positif. Mungkin bisa jadi solusi," katanya dalam kegiatan Business Sustainability Forum: Growing with the Nation di Unika Atma Jaya, Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tony mengatakan dirinya mengapresiasi keberanian pemerintahan Jokowi untuk mengganti pejabat yang kinerjanya tidak maksimal. Meski demikian, ia menggarisbawahi penggantian pejabat yang belum lama bekerja bisa juga diartikan bahwa penunjukan di awal tidak didasarkan pada pertimbangan matang.

"Soal Bulog ada dua. Berarti Jokowi salah pilih. Kedua Jokowi berarti berani ambil keputusan yang tidak enak, yang tidak populis, bahwa kalau tidak berkinerja baik diganti," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno resmi mengangkat Djarot Kusumayakti sebagai Dirut Perum Bulog menggantikan Lenny Sugihat. Pengangkatan Djarot Kusumayakti tertuang dalam Surat Keputusan No. S-87/MBU/06/2015 tanggal 8 Juni 2015.

Alasan pemerintah mengganti Dirut Bulog karena BUMN tersebut tidak mencapai target empat juta ton pengadaan beras.

Usai pengangkatannya, Djarot tidak banyak berbicara kepada media. Ia hanya menuturkan bahwa dirinya akan lebih banyak di lapangan dibandingkan di balik meja. "Ke lapangan itu penting untuk langsung melihat realisasi dan kondisi yang terjadi di lapangan," tukasnya.

Penulis: Cahyo Prayogo

http://wartaekonomi.co.id/berita60776/dirut-bulog-yang-baru-lebih-koboi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar