Sabtu, 06 Juni 2015

Dirut Perum Bulog Akan Diganti

Sabtu, 6 Juni 2015

JAKARTA, KOMPAS — Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat menurut rencana akan diganti pekan depan. Pergantian dirut Perum Bulog diperlukan karena pemerintah merencanakan mentransformasi Bulog sebagai institusi yang lebih mampu berperan secara maksimal bagi kepentingan petani.

Hal itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno yang dihubungi di Singapura, Jumat (5/6). "Rencananya, Senin (ada pergantian)," kata Rini. Namun, ia belum bersedia menyebutkan pengganti direktur utama (dirut) Perum Bulog Lenny Sugihat.

Rini menjelaskan, Perum Bulog perlu lebih berperan dalam menjaga harga beras petani. Oleh karena itu, perlu ada transformasi Perum Bulog. Ia menilai, selama ini, Perum Bulog tidak langsung membeli beras petani, tetapi membeli beras dari pengumpul.

Menanggapi rencana pergantian jajaran direksi Perum Bulog, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Djoni Nur Ashari mengatakan, sampai Jumat malam dirut Perum Bulog masih tetap Lenny Sugihat. "Yang jelas sampai saat ini masih Bu Lenny," kata Djoni.

Ditanya soal tantangan Bulog saat ini, Djoni mengatakan, seperti yang sudah sering disampaikan, persoalan stok masih menjadi tantangan utama Bulog. Realisasi pengadaan beras Bulog mencapai 1,2 juta ton, dari target pengadaan internal Perum Bulog 2,7 juta ton setara beras. Stok beras di gudang Bulog saat ini sekitar 1,45 juta ton.

Djoni mengatakan, sejak dulu hingga sekarang, ada empat strategi pengadaan beras yang dilakukan Bulog, baik pengadaan beras untuk keperluan raskin atau cadangan beras pemerintah (CBP). Pertama, Bulog melakukan pembelian beras dengan menjalin kerja sama dengan mitra Bulog, yaitu perusahaan penggilingan padi. Kedua, pengadaan beras melalui Satgas Bulog yang langsung terjun ke lapangan membeli beras.

Ketiga, mengoptimalkan unit pengolahan gabah dan beras Bulog dengan kapasitas produksi 10.000 ton per hari. Keempat, pengadaan beras melalui gabungan kelompok tani atau dari petani yang terhimpun dalam gabungan kelompok tani. "Persentase terbesar dari mitra Bulog. Dari petani, kecil, karena mereka (petani) terkendala sarana dan infrastruktur," katanya. (FER/MAS)

http://print.kompas.com/baca/2015/06/06/Dirut-Perum-Bulog-Akan-Diganti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar