Kamis, 04 Juni 2015

INDEF : Bulog Seharusnya Kuasai 10% Beras Nasional

Rabu, 03 Juni 2015

Bulog sudah terbentuk sejak tahun 1967

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Salah satu peran yang dimiliki oleh Perum Bulog yakni sebagai stabilisator harga pangan, terutama beras. Bahkan, peran tersebut   diperkuat dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015. Terkait dengan peran tersebut, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengatakan, seharusnya Bulog melakukan penyerapan beras sebanyak 10% dari total beras nasional.
Menurut Eni, presentase penguasaan tersebut dipercaya mampu membuat pengusaha beras swasta berpikir dua kali, bila ingin menaikkan harga. Pasalnya, selama ini tambah Eni, langkah yang dilakukan Bulog membuka celah para mafia untuk memainkan harga beras di pasaran. "Bisa dilihat dari tingginya disparitas harga gabah, yang saat ini seharga Rp 3.200/Kg, dengan harga beras, yang Rp 7.500/Kg," jelasnya, beberapa hari lalu, di Jakarta.
"Lagi-lagi terkendala pada dana. Selama ini untuk pembelian beras, Bulog mengajukan kredit komersial kepada bank yang dibayar ketika penjualan selesai. Mekanisme pembiayaan inilah, yang membuat Bulog sulit memulai ekspansi ke petani untuk menyerap beras ataupun gabah," ungkap Eni.
Sebagai informasi, Bulog sudah terbentuk sejak 1967, namun setiap tahun Bulog hanya mampu menyerap beras nasional rata-rata 5,75% dari total produksi nasional. Bahkan, penyerapan terendah Bulog terjadi sekira tahun 1998 yang hanya sekira 0,8% saja. Dan hingga saat ini, sebanyak 94,25% stok beras nasional dikuasai oleh pengusaha beras swasta.

http://www.jitunews.com/read/15066/indef-bulog-seharusnya-kuasai-10-beras-nasional#axzz3c2VXYsYe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar