Jumat, 10 Januari 2014

Petani Minta Perlindungan Harga

Jumat, 10 Januari 2014

GROBOGAN, KOMPAS — Petani kedelai di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, meminta pemerintah melindungi harga kedelai pada panen raya awal tahun ini. Mereka khawatir para pembeli mempermainkan harga dan membeli kedelai di bawah harga pembelian pemerintah.

Mereka juga berharap pemerintah menyediakan benih kedelai yang melimpah. Keterbatasan benih kedelai menyebabkan benih melambung tinggi dari Rp 7.000 per kg menjadi Rp 12.000-Rp 17.000 per kg.

Hal itu mengemuka saat panen raya kedelai varietas Grobogan di Desa Tuko, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (9/1). Kegiatan itu dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso.

Sumarjo (54), petani Desa Banjarsari, Kecamatan Kradenan, Grobogan, mengatakan, saat ini, harga kedelai petani Rp 7.500-Rp 7.800 per kg. Harga tersebut di atas harga pembelian pemerintah (HPP), yaitu Rp 7.400 per kg.

Para petani khawatir harga kedelai akan turun di bawah HPP karena produksi kedelai tahun ini berlimpah. Namun, karena musim hujan, kadar air kedelai 20 persen atau lebih tinggi daripada kadar normal, yaitu 14 persen.

”Kondisi itu bisa menjadi alasan para pembeli untuk menurunkan harga kedelai. Kami berharap pemerintah menjamin harga kedelai tetap di atas HPP dan mengawasi. Selama ini tidak ada pengawasan dari pemerintah sehingga harganya dipermainkan para pembeli,” ujarnya.

Suwartono (45), petani Desa Pulokulon, menambahkan, selain soal harga, petani juga terkendala mendapat benih kedelai yang murah. Harga benih kedelai varietas grobogan saat ini Rp 12.000-Rp 17.000 per kilogram.

”Harga itu sangat tinggi sehingga bisa mengurangi keuntungan petani. Kami berharap pemerintah juga mengendalikan harga benih kedelai dan menyediakan benih kedelai yang melimpah,” kata Suwartono.

Menanggapi persoalan-persoalan itu, Ganjar Pranowo berkomitmen untuk mengawasi naik turunnya harga kedelai. Dia juga meminta para petani membentuk kelompok-kelompok petani yang anggotanya tetap sehingga bisa mendapatkan bantuan benih dan kartu petani.

Sutarto Alimoeso menyatakan, Perum Bulog siap membeli kedelai petani sesuai HPP. Namun, petani harus menjualnya secara berkelompok dan kadar air kedelai harus sesuai dengan syarat, yaitu 14 persen. (HEN/WHO)

http://epaper.kompas.com/kompas/books/140110kompas/index.html#/21/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar