Rabu, 08 Januari 2014

Pupuk Urea Langka dan Mahal, Petani Blora Kelabakan

Rabu, 8 Januari 2014


BLORA. Petani di Kabupaten Blora didera kelangkaan pupuk di pasaran. Jika pun ada, harga pupuk urea misalnya mencapai Rp 120.000 hingga Rp 127.000 per zak. Akibatnya tidak hanya petani yang pusing, kalangan dewan juga meradang.

Bahkan anggota anggota DPRD setempat sewot, karena menemukan pengecer pupuk tidak resmi justru memiliki stok pupuk namun dijual dengan harga mahal. Semantara pengecer resmi (berizin) justru stoknya kosong.

"Banyak petani di Kecamatan Banjarejo, Ngawen dan Tunjungan kelabakan mencari pupuk, sebab tanaman padinya butuh segera ditaburi pupuk," kata H Suhada Hassan anggota Komisi B, Senin (6/1).

Guna membuktikan kelangkaan dan mahalnya harga, aktivis muda Nadhlatul Ulama (NU) Blora ini turun ke lapangan berusaha membeli pupuk di agen-agen atau pengecer resmi, dan selalu dijawab pupuk kosong. Tapi di pengecer tidak resmi, kata dia, justru memiliki stok pupuk bersubsidi dijual tinggi.

Tidak hanya di Kecamatan Banjarejo, Ngawen dan Tunjungan, kelangkaan pupuk juga melilit petani di Kecamatan Todanan, Kunduran dan kecamatan lainnya di Blora. Hal itu diungkap anggota Komisi B dari Fraksi PDI Perjuangan, Subroto.

■ Panggil Distributor

Dikatakan Subroto, harga pupuk di pengecer tidak resmi antara Rp 120.000 - Rp 127.000 per zak, padahal biasanya hanya Rp 95.000. Melihat kondisi tersebut, Komisi B DPRD Blora kemudian memanggil distributor pupuk dan lembaga terkait.

"Kami dapat masukan dari warga, saat mereka mencari pupuk pengecer bilang kosong, mereka akhirnya dapat pupuk yang dari pengecer tidak resmi dengan harga mahal," kata Ketua Komisi B DPRD Blora, Dwi Astuniningsih saat memimpin rapat, Senin (6/1).

Ketua Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), H Bondan Sukarno, menyatakan sudah menerima banyak keluhan soal kelangkaan pupuk. Asisten II dan Pelaksana Harian (Plh) Dinas Pekerjaan Umum itu sudah memerintahkan stafnya untuk mengecek kondisi di lapangan.

"Kami sudah perintahkan cek lapangan, dan benar sudah ada laporan masuk pupuk langka sehingga menyulitkan petani," ujarnya.

Diperoleh keterangan, kesulitan mendapatkan pupuk itu mulai menjadi beban para petani. Paling sulit adalah jenis SP 36 dan Phonska. Selain itu, jenis pupuk lainnya juga langka. Petani sudah berusaha mencari pupuk ke daerah lain, namun juga sulit mendapatkan, kalaupun ada harganya juga mahal. ■ K-9/Ct (Ms-infoblora | Wawasan 07/01)

http://www.infoblora.com/2014/01/pupuk-urea-langka-dan-mahal-petani.html?showComment=1389146481703

Tidak ada komentar:

Posting Komentar