Rabu, 08 Januari 2014

Pupuk Tak Tersedia

Rabu, 8 Januari 2014

BANYUWANGI , KOMPAS — Petani di Banyuwangi, Jawa Timur, kebingungan mendapatkan pupuk urea bersubsidi yang sulit ditemukan di kios-kios pengecer. Kelangkaan pupuk ini sudah terjadi satu bulan terakhir dan mengakibatkan musim tanam terhambat.

Di kantong-kantong pertanian, seperti Kecamatan Genteng, Rogojampi, Kabat, Cluring, Sempu, dan sekitarnya, sebagian besar petani belum berani menyemai padi karena tidak mendapatkan pupuk bersubsidi. Sebagian lahan yang sudah dipanen dibiarkan tidak diolah.

Menurut sejumlah petani, mereka telah mencari pupuk ke kios-kios di wilayah setempat, tetapi pupuk sulit didapatkan. ”Informasinya pupuk belum dikirim karena distributor belum menebus pupuk,” kata Surahman (45), petani Rogojampi. Banyuwangi.

Subarkah, petani, yang sudah mengolah sawah terpaksa memakai pupuk NPK yang harganya lebih mahal. Harga urea bersubsidi hanya Rp 1.800 per kg, sedangkan NPK Rp 2.300 per kg.

”Saat ini, awal musim hujan, paling bagus memulai musim tanam pertama. Kalau terlambat, bisa tidak kebagian air di akhir masa tanam,” kata Sekretaris HKTI Banyuwangi Suyitno.

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Banyuwangi Pratmadja Gunawan mengatakan sudah memperkirakan ada kelangkaan pupuk sebab kuota pupuk berkurang dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, Banyuwangi mendapatkan jatah 63.000 ton, tetapi tahun ini pemerintah pusat hanya menyetujui jatah 58.000 ton. ”Jumlah itu tentu kurang jika dibagi 24 kecamatan,” katanya. (NIT)

http://epaper.kompas.com/kompas/books/140108kompas/#/27/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar