Senin, 24 Maret 2014

Gerindra Janjikan Kedaulatan Pangan



Senin, 24 Maret 2014

JAKARTA – Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3), menilai Indonesia masih gagal dalam menghadirkan kedaulatan pangan di Tanah Air.

Apabila Gerindra diberi kepercayaan memimpin, Indonesia harus menjadi bangsa yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan tidak bergantung pada barang impor.

"Bangsa Indonesia memiliki pertanian yang besar, tapi kita harus impor singkong, jagung, bawang putih, dan pepaya dari negara lain. Di bawah kepemimpinan Gerindra, Indonesia harus menjadi bangsa produsen, bukan konsumen," kata Prabowo di hadapan sekitar 132 ribu simpatisan dan kader Gerindra yang hadir.

Prabowo menyatakan keprihatinannya mengenai masalah impor bahan baku karena sebenarnya Indonesia sudah cukup kaya untuk memenuhi kebutuhannya.

Dia juga menyinggung tentang situasi saat ini, yakni banyaknya elite asing yang mengeksploitasi kekayaan alam dan sumber daya manusia Indonesia. Elite asing yang menurutnya telah merugikan Indonesia itu tidak akan diperbolehkan masuk Indonesia apabila Gerindra memimpin.

Dalam kampanye terbuka Gerindra di Senayan, ada pemandangan menarik dengan hadirnya dua petinggi partai lain, yakni Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali, yang hadir didampingi salah seorang waketumnya, Djan Faridz. Bahkan saat didaulat memberi sambutan singkat di atas panggung, Suryadharma melemparkan sinyal tentang koalisi PPP dengan Gerindra.

"Saya makin jatuh cinta dengan Pak Prabowo. PPP bersama Gerindra siap membangun bangsa," kata Suryadharma.

Secara terpisah, Hary Tanoesoedibjo, pada Kampanye Nasional Partai Hanura di depan ribuan masyarakat Malang yang hadir di GOR Bima Sakti, mengatakan komoditas produksi dalam negeri harus menjadi raja di negerinya sendiri, tidak tergerus atau tenggelam dengan derasnya arus produk impor.

"Kondisi ini memprihatinkan sekali. Selain masyarakatnya dirugikan, kita sebagai bangsa juga dirugikan. Impor merajai pasar dalam negeri, sementara komiditas lokal semakin terpinggir," jelas Hary.
Dia mencontohkan apel malang sebagai salah satu komiditas yang terdesak produk impor dan para petani mengeluhkan persaingan dengan produk impor. ags/ant/P-6

http://www.koran-jakarta.com/?8667-gerindra%20janjikan%20kedaulatan%20pangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar