Selasa, 18 Maret 2014

Ini yang Akan Dilakukan Santri Gus Dur Jika Jadi Presiden

Senin, 17 Maret 2014

RMOL. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah ruah, begitu pula dengan sumber daya manusia. Tapi sayangnya, dengan berbagai kekayaan yang melimpah tersebut Indonesia belum bisa menjadi negara yang maju. Bahkan kesejahteraan rakyat pun masih jauh dari cukup.

"Baru 20 persen rakyat yang sudah menikmati kemerdekaaa, punya rumah, bisa menyekolahkan anak dan lain sebagainya. Tapi yang 80 persennya belum pernah menikmati arti kemerdekaan. Itulah tanggungjawab sejarah kita," kata ekonom senior yang juga calon presiden RI, DR. Rizal Ramli, ketika berbicara di Saresehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendikiawan di Pesantren Darul Ma'arif, Margaasih, Bandung, Sabtu (15/3).

Di hadapan 300 kiai se Jawa Barat, Rizal Ramli yang merupakan santri Gus Dur yang dikalangan Nahdlyini disapa Gus Romli, membeberkan beberapa langkah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat bila nanti dirinya menjadi presiden atau wakil presiden. Berikut beberapa resep jitu tersebut:

Merubah rasio harga jual gabah dan pupuk yang tidak berpihak pada petani. Pada saat Presiden Soeharto rasio harga jual gabah dengan harga jual pupuk diatur sebesar 3:2. Rasio ini menjadi hukum besi, dan petani mendapat setengah dari keuntungan menjual hasil panen mereka. Tapi sepuluh tahun terakhir, di era presiden SBY yang lulusan doktor ekonomi ITB, rasio harga gabah dan pupuk nyaris 1:1. Rasio seperti ini membuat  petani kita cuma numpang makan, kesejahteraannya tidak bisa naik.

Rasio 1:1 harus dinaikkan menjadi dua untuk harga jual gabah, satu untuk harga jual pupuk (2:1). Caranya bukan dibikin mahal harga gabahnya tapi harga pupuknya dibuat murah. Dengan rasio ini petani kita pelanpelan akan lebih sejahtera.[dem]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar