Rabu, 05 Maret 2014

Mencari Caleg Prorakyat

Rabu, 5 Maret 2014

Sebentar lagi, tanggal 9 April, rakyat akan memilih legislator yang diharapkan dapat mewakili kepentingan masyarakat dalam pengambilan berbagai keputusan politik.

Hanya bagi masyarakat, tidak terlalu mudah untuk memilih calon legislator (caleg) yang prorakyat, khususnya DPR. Mengapa demikian? Sebab sebagian besar anggota DPR maju lagi untuk minta dipilih.

Padahal rakyat sudah sangat kecewa dengan kinerja dan sepak terjang anggota DPR sekarang. Absensi begitu banyak.

Ruang-ruang rapat senantiasa kosong. Rapat-rapat yang menentukan di dalam paripurna sulit memenuhi kuorum. Di antara mereka, banyak yang dihinggapi isu-isu miring seperti kasus korupsi.

Dalam kondisi kinerja seperti itu, tetapi mereka tidak malu, maju lagi untuk dipilih. Mereka merasa pantas untuk dipilih. Mereka percaya diri maju lagi, tidak malu dengan hasil kerja yang amat mengecewakan. Jangan bicara produk hukum yang sangat jauh dari target, tidak ada setengahnya, datang saja malas.

Bagaimana mungkin legislatif seperti itu masih dimajukan lagi oleh partainya? Masyarakat disuguhi lagi "yang itu-itu lagi." Harusnya partai juga merespons kekecewaan rakyat atas kinerja para anggota dewan dengan tidak memajukan lagi orang lama tersebut. Mereka harus dikandangkan dulu untuk sementara waktu. Tunjuk atau ganti calon yang baru agar lebih segar dan ada alternatif bagi masyarakat pemilih.

Sangat menyedihkan karena masyarakat tidak diberi pilihan baru. Bagaimana mungkin pemilih dapat memperoleh caleg yang prorakyat jika yang dijagokan partai orang-orang lama yang tidak pantas dipilih.

Maka dari itu, rakyat harus benar-benar membuka mata dan telinga lebar-lebar guna meneliti calon yang pantas dipilih.

Bagaimana kriteria caleg yang prorakyat? Pertama-tama, dia harus integritas secara moral. Hanya sulit menilai moralitas seseorang. Paling tidak dapat dilihat dari rekam jejak.

Masyarakat dapat mencari info lewat internet tentang calon jika tidak mengenalnya. Kedua, temukan jejak-jejak kehidupan sehari-hari dari rekan, media, dan apa saja yang memberi informasi tentang caleg.

Intinya, caleg harus jujur, memiliki kepekaan sosial, bersifat inklusif dan banyak membantu masyarakat. Sangat berhati-hatilah bila ingin memilih anggota DPR yang maju lagi.

Partai harus membantu masyarakat dengan memberi caleg yang berintegritas, jujur, dan memiliki aktivitas sosial yang tinggi. Hal itu harus dilakukan untuk membantu rakyat menentukan pilihan karena partai lebih mengenal anggota-anggotanya.

Di sisi lain, rakyat tidak banyak mengetahui caleg-caleg yang tidak dikenal masyarakat.

Partai perlu membantu rakyat mengenal caleg dengan mengeluarkan rekam jejak, prestasi dalam kehidupan bermasyarakat, serta latar belakang pendidikan. Rekam jejak harus disebarkan ke media massa supaya dapat diketahui masyarakat luas.

Memang, pada pemilu kali ini, rakyat harus bekerja ekstrakeras memilih caleg prorakyat karena jangan sampai terulang memilih anggota DPR yang sekarang mengecewakan.

Hal yang sama juga berlaku untuk anggota DPRD dan lainnya. Tanggal 9 April harus menjadi titik pijak bagi perkembangan bangsa dan negara.

Jangan sampai tergelincir memilih anggota-anggota legislatif yang ternyata banyak diseret Komisi Pemberantasan Korupsi karena terlibat penilepan anggaran yang seharusnya untuk menyejahterakan orang yang diwakili.

Banyaknya anggota legislatif yang terseret kasus hukum sungguh sangat memprihatinkan, mengecewakan, dan pengkhianatan terhadap konstituennya. Marilah memilih orang-orang yang benar, hidupnya benar, tindakannya benar, dan usahanya benar.

http://koran-jakarta.com/?7227-mencari%20caleg%20prorakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar