Minggu, 16 Maret 2014

Petani Menjerit, Harga Gabah Anjlok

Sabtu, 15 Maret 2014

SURYA Online, MADIUN - Memasuki masa panen padi pertama, harga gabah di pasaran anjlok sejak sepekan terakhir. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, rata -rata harga Gabah Kering Sawah (GKS) dihargai Rp 300.000 per kuintal, sebelumnya Rp 370.000 hingga Rp 380.000 per kuintal. Sedangkan harga Gabah Kering Giling (GKG) hanya dihargai antara Rp 400.000 hingga Rp 420.000 per kuintal, tahun lalu Rp 500.000 lebih per kuintal.
Dampaknya, para petani tidak bisa menikmati hasil panen pertama Tahun 2014 ini. Apalagi sebagian petani merasa hasil produksi panennya menurun 50 persen karena padi siap panen terendam air banjir akibat tingginya curah hujan.
"Sudah sejak sepekan ini, harga gabah cenderung merosot. Bukan hanya disebabkan karena musim panen, akan tetapi juga disebabkan permainan para tengkulak di pasaran," terang Sokib (48) petani asal Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, kepada Surya, Sabtu (15/3/2014).
Selain itu, Sokib mengungkapkan, saat harga gabah di pasaran merosot, petani bakal semakin merugi. "Karena antara penghasilan dengan biaya penggarapan, tanam dan pemeliharaan tidak sebanding hasil panennya," paparnya.
Petani lainnya, Suloso (50) asal Desa Gading, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun berharap sejumlah pihak di lingkungan Pemkab Madiun termasuk Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura serta Badan Ketahanan Pangan (BKP) Pemkab Madiun mendengarkan keluhan para petani. Apalagi, harga gabah anjlok terjadi setiap masa panen.
"Kami berharap sejumlah dinas terkait mau mendengarkan keluhan kami agar kami tidak menjadi korban permainan tengkulak dan kebijakan pemerintah yang tak dapat dilaksanakan di lapangan," pungkasnya.

http://surabaya.tribunnews.com/2014/03/15/petani-menjerit-harga-gabah-anjlok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar