Untuk Atasi Kelangkaan
RMOL. Untuk mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi, perlu mengintensifkan penyuluhan tentang cara membuat pupuk organik kepada petani, seperti pupuk kandang dan pupuk kompos.
“Penyuluhan tentang tata cara membuat pupuk kandang dan kompos dari sampah ini solusi tepat dan jangka panjang untuk mengatasi kelangkaan pupuk bersubsidi yang setiap tahun dialami petani sawah, terutama pada musim pemupukan padi,” kata pengamat pertanian agribisnis Leta Rafael Levis.
Menurut Leta, selain penyuluhan tentang cara membuat pupuk kompos dan kandang, pemerintah juga perlu bekerja sama dengan daerah-daerah lain untuk memberi pelatihan dan magang pada pabrik pembuatan pupuk jenis itu sehingga petani menjadi mahir.
Di Kota Bandung, misalnya, ada beberapa tempat pembuatan kompos skala pabrik. Salah satunya Pabrik Pupuk Organik atau Pabrik Kompos Agro Duta yang terletak di antara pabrik-pabrik lain di daerah Holis, yaitu daerah yang terkenal karena ada pabrik bakso dan restoran bakso Holis.
Dalam training pembuatan pupuk kompos, bahan diambil dari sampah Pasar Caringin, yaitu pasar tradisional skala besar di Kota Bandung.
“Setiap hari sampah pasar diangkut dari pasar Caringin ke pabrik ini menggunakan truk kecil, mondar-mandir delapan rit per hari. Komposisi sampah pasar Caringin kurang lebih 80 persen bahan organik dan 20 persen bahan non organik,” jelas Leta.
Selanjutnya, sampah dirajang (dicacah) dengan mesin perajang kapasitas 5 ton per hari. Sampah yang telah dirajang ini dihamparkan di hanggar penghampar dan disemprot dengam mikro organisme buatan pabrik ini juga. Setelah itu, bahan kompos itu dibolak-balik setiap hari dan kurang lebih satu bulan proses pengomposan ini selesai, kemudian diayak atau disaring untuk mendapatkan butir-butir kompos siap pakai.
Menurut Leta, penyuluhan dan praktik bagi petani seperti itu perlu sehingga bisa mengembangkan dan berbagi pengalaman dengan petani lain di wilayahnya.
Meski demikian, dia mengakui industri pupuk organik dalam skala besar di Indonesia sulit dibentuk. Soalnya masih terkendala rantai persediaan bahan baku yang belum maksimal.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan, untuk memproduksi pupuk organik dalam skala besar diperlukan rantai persediaan bahan baku pembuat pupuk yang maksimal. Namun, hingga kini bahan baku pembuat pupuk organik cenderung susah didapat dalam jumlah besar.
“Kita tidak bisa membuat pabrik pupuk organik secara eksklusif. Agak susah untuk meningkatkan produksi pupuk organik bila persediaan bahan baku masih sulit didapat dan cenderung tersebar tempatnya,” ungkap Rusman. ***
http://ekbis.rmol.co/read/2014/06/02/157784/Petani-Perlu-Penyuluhan-Cara-Bikin-Pupuk-Organik-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar