Rabu, 21 Mei 2014

Jokowi-JK: Persendian Ekonomi RI Masih Lemah

Selasa, 20 Mei 2014

JAKARTA - Pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) melihat bahwa dalam perjuangan mencapai tujuan nasional, bangsa Indonesia dihadapkan pada tiga masalah pokok bangsa. Yakni merosotnya kewibawaan negara, kemudian melemahnya sendi-sendi perekonomian nasional dan merebaknya intoleransi dan krisi kepribadian bangsa.

Hal tersebut dikutip dari visi dan misi Jokowi-JK, Jakarta, Selasa (20/5/2014), kelemahan sendi perekonomian dijabarkan sebagai lemahnya sendi-sendi perekonomian bangsa terlihat dari belum terselesaikannya persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial, kesenjangan antarwilayah, kerusakan lingkungan hidup sebagai akibat dari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, dan ketergantungan dalam hal pangan, energi, keuangan dan teknologi.

Menurut mereka, negara tidak mampu memanfaatkan kandungan kekayaan alam yang sangat besar, baik yang mewujud (tangible) maupun bersifat non-fisik (intangible), bagi kesejahteraan rakyatnya. Harapan akan perkuat sendi-sendi ekonomi bangsa menjadi semakin jauh ketiga negara tidak kuasa memberi jaminan kesehatan dan kualitas hidup yang layak bagi warganya.

Gagal dalam memperkecil ketimpangan dan ketidakmerataan pendapatan nasional, melanggengkan ketergantungan atas utang luar negeri dan penyediaan pangan yang mengandalkan impor, dan tidak tanggap dalam menghadapi persoalan krisis energi akibat dominasi alat produksi dan modal korporasi global serta berkurangnya cadangan minyak nasional.

Untuk menunjukan priorotas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, Pasangan JOkowi-JK merumuskan sembilan agenda prioritas dalam pemerintahan kedepan.

Di antara kesembilan tersebut, pasangan itu akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. Untuk itu, mereka berjanji akan membangun infrastruktur jalan baru sepanjang 2.000 Kilometer dan memperbaiki jalan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Kemudian Jokowi dan JK akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. "Kami akan mewujudkan kedaulatan pangan melalui kebijakan perbaikan irigasi rusak dan jaringan irigasi di 3 juta hektar sawah," ujar mereka.

Pasangan tersebut, akan memperbaiki 1 juta hektare lahan sawah baru di luar Jawa, pendirian bank petani dan UMKM, gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen di tiap sentra produksi. Penghentian konversi lahan produktif untuk usaha lain, seperti industri, perumahan dan pertambangan. Janji lainnya adalah, akan mewujudkan kedaulatan energi melalui kebijakan pengurangan impor energi minyak dengan meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi migas di dalam dan luar negeri. (rzy)

http://economy.okezone.com/read/2014/05/20/20/987654/jokowi-jk-persendian-ekonomi-ri-masih-lemah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar