Jumat, 9 Mei 2014
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat sidak di Rembang, Jawa Tengah menemukan penjual pupuk diduga merupakan makelar yang berkedok distributor pupuk resmi. Sebab distributor pupuk Yunita di Rembang, Jawa Tengah ini. Jum'at (9/5) setelah dicek tidak mempunyai gudang dalam kurun waktu setahun.
Mereka beralasan pupuk dititipkan ke gudang Ponska di Lasem, Rembang. Menurut Ganjar, penitipan tidak sesuai dengan persyaratan dan ketentuan sebuah distributor pupuk.
"Gudangnya baru bangun pak dan sudah setahun ini masih proses pembangunannya. Kalau pupuknya tidak ada di gudang kita, sementara dititipkan ke gudangnya Petrokimia jenis Ponska di Lasem," kata salah seorang karyawati yang ditemui Ganjar di toko dan gudang pupuknya.
Tak percaya keterangan karyawati itu, Ganjar kemudian langsung mendatangi gudang pupuk yang ada di Lasem, Rembang. Di sana, Ganjar ditemui oleh salah seorang Sales Supervisor yang menyatakan bahwa tidak ada istilah titip barang pupuk di gudang. Akhirnya Ganjar menelepon penanggungjawab gudang pupuk Petrokimia jenis Ponska bernama Herdianto.
Awalnya, saat ditelepon, Herdianto mengelak bahwa tidak ada satupun distributor yang menitipkan barang. Namun, setelah didesak oleh Ganjar akhirnya Herdianto mengaku dan akan menertibkan distributor pupuk Yunita yang dinilai tidak memenuhi persyaratan itu.
"Dari Yunita saya dapatkan fakta dan pengakuan tidak punya gudang dititipkan, tapi dari karyawan jenengan bilang tidak ada titipan. Fakta setelah saya cek gudang baru. Selama ini gudang kecil. Sampeyan mau disiplinkan enggak? Atau saya yang akan disiplinkan. Rak penting gudange Petro neng ndi tapi barangnya. Sampeyan tidak bisa menekan, wong dia sudah satu tahun enggak ada gudang. Pak Har, fakta sampeyan keliru lho yah," tegas Ganjar dengan nada jengkel saat menelepon penanggungjawab gudang Petrokimia Herdianto.
Bahkan Ganjar merasa curiga ada apa di balik permainan antara Petrokimia Ponska dengan distributor Yunita yang tidak memenuhi persyaratan standarisasi untuk menjadi distributor tersebut. "Sekarang Yunita ini tidak punya gudang? Itu sudah setahun tidak punya mau diapakan? Nah sampeyan bertahan malah belo-beloni saya curiga lho. Belum jadi gudangnya, saya curiga kalau makelar ngomong saja saya punya. Petro dilaporkan ke saya," ungkapnya.
Ganjar juga akan melakukan pelacakan apakah dugaan permainan ini bisa mengakibatkan pupuk langka atau tidak. "Saya lagi coba komunikasi dengan teman apakah begini mempengaruhi HET (harga eceran tertinggi) atau tidak selain penyelundupan dan modus-modus penyimpangan pupuk lainya," ujarnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/sidak-di-jepara-ganjar-pranowo-ngamuk-soal-pupuk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar