Sabtu, 3 Mei 2014
MedanBisnis - Medan. Anggota DPD RI asal pemilihan Sumatera Utara (Sumut) Parlindungan Purba meminta produsen pupuk khususnya PT Petro Kimia Gresik (PKG) untuk menyelesaikan permasalahan kelangkaan pupuk subsidi yang terjadi di Sumut.
Sebagaimana diketahui, pupuk subsidi jenis SP-36 saat ini mengalami kekosongan di sejumlah kios pupuk subsidi di sejumlah daerah seperti Kabupaten Dairi dan ZA di Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo.
"Kelangkaan kedua jenis pupuk ini jangan sampai mengganggu proses budidaya petani, apalagi saat ini merupakan musim tanam," kata Parlindungan yang meminta penjelasan soal kelangkaan pupuk kepada Kepala Penjualan Wilayah Sumut PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Pendi Effendi Rachmat di Kantor PIM Jalan Gajah Mada, Medan, Jumat (2/5).
Pertemuan mendadak itu dihadiri Dinas Pertanian Sumut yang diwakili Kasi Sarana Pertanian Heru Suwondo beserta staf yang membidangi pupuk Anita Juli dan sejumlah media.
Meski urea tidak mengalami kekosongan, Parlindungan tetap berharap PIM memperhatikan ketersediaan pupuk urea di tingkat petani. "Jangan saat petani butuh, pupuk tidak ada," katanya lagi.
Sedangan kepada pihak PT PKG, Parlindungan Purba yang langsung menghubungi Supervisor PKG untuk Sumut Cahyono yang saat itu berada di Gresik, Jawa Timur, juga meminta agar persoalan pupuk SP-36 dan ZA segera didistribuskan ke petani.
Dalam perbincangannya lewat selular, Cahyono mengatakan, kekosongan SP-36 yang terjadi saat ini dikarenakan keterlambatan dalam pengiriman barang/pupuk. "Kami sudah mengajukan permintaan pupuk SP-36 ke Pusat pada minggu kedua April 2014, namun pengiriman terlambat datang. Keterlambatan itu lebih kepada transportasi," kata Cahyono.
Namun, lanjut Cahyono, dari monitoring yang mereka lakukan, tanggal 5 Mei 2014 pupuk diperkirakan sudah tiba di Pelabuhan Belawan, dan sekitar tanggal 10 Mei pupuk sudah bisa didistribusikan.
Terhadap pasokan pupuk yang masuk, Cahyono mengatakan, tidak mengetahui dari mana. "Kami tidak tahu Pak, pupuk berasal dari mana karena pupuk itu didatangkan langsung oleh Pusat dan kami hanya menerimanya saja," kata Cahyono menjawab Parlindungan.
Dalam kesempatan itu, Parlindungan yang membidangi ekonomi termasuk pertanian dan pupuk itu juga mengimbai Dinas Pertanian Sumut segera meresmpon permasalahan yang ada. "Jangan menunggu laporan dari daerah saja. Saya berharap masalah kelangkaan pupuk ini bisa segera diatasi Dinas Pertanian Sumut bersama produsen pupuk terkait," tegas parlindungan.
Dia juga berharap PIM, PKG dan Dinas Pertanian Sumut segera membuat call centre sehingga petani bisa langsung melaporkan kondisi yang terjadi di lapangan. "Kami menyambut baik saran Bapak,"kata Pendi kepada Parlindungan dan diamani Heru.
Terhadap kondisi pupuk urea subsidi per 2 Mei 2014, Pendi mengatakan, ada berkisar 15.834,930 ton (stok fisik) yang berada di 8 gudang PIM. Gudang tersebut yakni Gudang Asahan sebanyak 756,2 ton, Bahari 3.781,880 ton, Balige 1.960,550 ton, Rantau Prapat 1.069,8 ton, Padang Sidimpuan 2.571,050 ton, Sidikalang 186,5 ton, Simalungun 2.866,950 ton, dan Karo 2.642 ton.
"Jumlah ini bisa memenuhi kebutuhan pupuk untuk petani di Sumut hingga satu bulan ke depan. Khusus untuk Sidikalang, realisasi penebusan hingga April kemarin sudah mencapai 130 persen. Jadi, untuk urea sejauh ini tidak ada masalah," kata Pendi. (junita sianturi)
http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/05/03/93373/perlidungan_purba_segera_atasi_kelangkaan_pupuk/#.U2WBXeOSzME
Tidak ada komentar:
Posting Komentar