Minggu, 23 Agustus 2015

Atasi Produksi Pangan, Jangan Hanya Andalkan Bulog

Sabtu, 22 Agustus 2015

JAKARTA - Impor bahan pokok yang masih menghantui pemenuhan kebutuhan dalam negeri, membuat pemerintah harus memiliki program jangka panjang guna memenuhi kebutuhan konsumsi bahan pokok dalam negeri.
Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, Ismed Hasan Putro, mengungkapkan bahwa pemerintah harus segera mengatasi permasalahan impor secara maksimal. Terlebih, kebijakan importir bakal membuat sengsara para petani maupun peternak dalam negeri.

"Pemerintah segera miliki data jumlah sapi di Indonesia karena ketidaksamaan data tidak pernah ada sensus sapi dalam dua tahun ini. Berapa sebetulnya sapi yang bisa dipotong dan diolah peternak kebutuhan untuk mereka," ujar Ismed dalam diskusi Polemik Radio Sindo Trijaya, bertajuk Kabinet Ribet Ekonomi Mampet di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (22/8/2015).

Karenanya, dia menilai pemerintah harus mulai memikirkan untuk mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus pangan. Dikarenakan peran Bulog yang belum bisa dibebani masalah pemenuhan kebutuhan produksi.

"Pemerintah punya BUMN pangan khusus tidak usah serta merta di Bulog. Karena Bulog tidak bisa produksi, mengandalkan petani masih memiliki keterbatasan," imbuhnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pemerintah juga harus membenahi infrastruktur untuk mengantisipasi masalah mahalnya logistik. Dikarenakan masalah itu, membuat langkah impor dinilai lebih efisien dibandingkan memanfaatkan produksi lokal.

"Pemerintah belajar maintance pangan dengan stok nasional, sehingga pada saat dipanen bahan pokok seperti cabai ini dikeluarkan. Jangan salahkan juga logistik harus dibenahi kalau angkut sapi dari Bali, NTB, Sulsel, Sumut tidak bisa dibawa ke Jakarta maka program tol laut harus jadi solusi efisien ini mesti diterobosi oleh tim ekonomi Jokowi," pungkasnya.

(mrt)

http://economy.okezone.com/read/2015/08/22/320/1200695/atasi-produksi-pangan-jangan-hanya-andakan-bulog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar