Sabtu, 01 Agustus 2015

Kekeringan di Karanganyar, Air Waduk Delingan Dinyatakan Habis

Jumat, 31 Juli 2015

KARANGANYAR — Air Waduk Delingan Karanganyar, Jawa Tengah, dinyatakan habis. Saat ini waduk tersebut hanya cukup untuk mengairi persawahan di Kelurahan Gedong, Karanganyar dan Desa Kalijirak, Tasikmadu.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, waduk sudah kering. Hanya ada sedikit aliran air menuju saluran keluar waduk. Tanah di sekitar aliran air tersebut kering kerontang hingga retak. Menurut petugas operasional Waduk Delingan, Suharno, sejak 14 Juli 2015 air di Waduk Delingan sudah dinyatakan habis.

“Hanya ada 30-40 liter per detik air yang masuk ke waduk,” kata dia saat ditemui wartawan di Waduk Delingan.

Air yang masuk tersebut akan dibendung selama tiga hari sebelum dikeluarkan ke saluran irigasi menuju Gedong dan Kalijirak. “Air yang masuk sangat sedikit. Kalau tidak dibendung dulu, dikhawatirkan air tidak akan sampai ke tujuan,” kata dia.

Suharno mengatakan saat ini air waduk hanya cukup untuk mengairi dua wilayah yaitu area persawahan di Gedong dan Bendungan Soko, Kalijirak. Biasanya air Waduk Delingan dapat mengairi sawah lebih dari 15 wilayah dengan total lahan seluas 1.830 hektare.

“Biasanya untuk musim tanam pertama dan kedua sukses. Tapi, setelah itu pasokan air memang berkurang,” kata dia.

Pemeliharaan waduk juga mulai dilakukan. Suharno mengatakan tahun ini ada pembangunan drainase sepanjang 66 meter di sekitar talut waduk. Para pekerja pembangunan drainase tersebut mulai bekerja Kamis (30/7/2015) kemarin.

“Tahun ini juga dilakukan pengerasan jalan inspeksi, peninggian talut serta perbaikan kabel motor penggerak pintu air,” kata Suharno.

Dia mengatakan kabel motor penggerak hilang sehingga akan dipasangi lagi. Diharapkan dengan pemasangan kabel motor tersebut pintu pembuangan air waduk bisa berfungsi maksimal.

Ketua Jaga Tirta Gedong, Tarman, mengatakan saat ini pasokan air di Gedong memang berkurang. Penyebabnya, aliran dari Waduk Delingan hanya empat hari sekali dibuka. “Jelas kurang dan mengganggu. Kami upayakan untuk menambah pasokan air dengan sistem pompa,” kata dia saat dihubungi Solopos.com.

Dia menuturkan para petani akan mengambil air dari sumur dengan mesin pompa.

(mbs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar