Minggu, 22 Desember 2013

Ditegaskan Mega, Kedaulatan Pangan Beda dengan Ketahanan Pangan

Sabtu, 21 Desember 2013

RMOL. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyayangkan mengapa kaum intelektual di Indonesia lebih sering menggunakan istilah ketahanan pangan ketimbang kedaulatan pangan saat membicarakan soal kondisi pangan nasional. Menurutnya, dua kata itu memiliki perbedaan yang mendasar.

"Kedaulatan pangan berbeda dengan ketahanan pangan. Ketahanan itu yang penting cukup pangannya, entah dari mana sumbernya (impor)," ujarnya saat menjadi pembicara dalam diskusi kebangsaan bertajuk 'Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa' di Auditorium Harun Nasution Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (21/12).

Megawati juga merasa miris melihat kondisi pangan di Indonesia sekarang ini. Dimana, total impor kedelai Indonesia mencapai Rp 160 triliun per tahunnya. Kalau saja pemerintah menggunakan dana sebesar itu untuk mengembangkan petani kedelai domestik. Pasti Indonesia tidak akan mengimpor kedelai dari luar negeri.

"(Terdapat perbedaan selisih laporan) dari exporting Thailand bilang ekspor 2.000 ton kedelai, tapi dari BPS (Badan Pusat Statistik) bilang hanya impor 300 ton," imbuhnya.

Megawati juga menyebutkan bahwa hampir semua hasil pangan yang diekspor Thailand, berasal dari Indonesia. Untuk menggambarkannya, Megawati mengatakan bahwa Raja Thailand juga mengakui hal itu kepadanya saat bertemu beberapa waktu silam. [ian]

http://m.rmol.co/news.php?id=137281

Tidak ada komentar:

Posting Komentar